Sebagai karyawan tentunya saya tak lepas dari kehidupan seorang Bos. Tak hanya kepemimpinannya saja yang patut diamati. Ternyata segala tingkah lakunya pun dapat menjadi pembelajaran dalam hidup kita.
Sejauh ini penulis baru bertemu dengan 4 tipe Bos dan kebetulan semuanya memiliki karakter dan keunikan yang berbeda.
1. Tipe Bos Kurang Bertanggung Jawab
Awal penulis berkecimpung di dunia pekerjaan yaitu ketika awal memasuki Ujian Nasional SMK. Ketika itu pemilik sedang membutuhkan seorang pekerja untuk membantu dirinya di sebuah Apotek. Tak disangka waktu bekerja yang diberikan pun menyesuaikan dengan waktu penulis. Ketika penulis sekolah pagi hari, maka apotek akan buka pada sore hari, begitu pun sebaliknya.
Perjanjian upah waktu itu diberikan sebesar 20 K/hari yang akan diakumulasikan perbulan. Lambat-laun Apotek buka dengan stock obat yang terbatas. Kemudian banyak penagih obat yang datang minta dilunasi. Penulis yang masih polos kala itu hanya mengikuti apa yang diperintahkan pemilik apotek.
Seringkali diminta berbohong kalau bos sedang tidak ada di Apotek, padahal jelas-jelas ia berada di dalam rumahnya. Terlepas dari itu penulis kembali yang mendapat teguran dari para kolektor itu. Lambat laun juga penghasilan Apotek menurun karena keuangannya dicampur adukan dengan keperluan pribadi. Hingga apotek tutup penulis tidak mendapat gaji bulan terakhir.
Terlepas dari karakternya yang kurang bertanggung jawab, namun penulis dapat mengambil pembelajaran dari beliau bahwa ketika kelak ingin menjadi seorang pengusaha, maka kita harus mengelola keuangan dengan baik. Prioritaskan kebutuhan bukan keinginan. Hikmah yang paling besar adalah menjadi pengingat bagi penulis ketika kelak diamanahi sebagai pengusah sekali-kali tidak boleh mengambil hak orang lain.
2. Tipe Bos Tidak Loyal Terhadap Karyawan.
Tipe pemimpin seperti ini biasanya sangat menghargai kerja keras karyawan hanya dengan pujian belaka. Sedangkan reward dalam bentuk fisik kurang begitu memperhatikan. Padahal menurut penulis hadiah yang diberikan tidak perlu istimewa dan beharga mahal. Namun yang terpenting adalah membuat karyawan merasa dihargai dan senang sudah cukup.
Tipe seperti ini selalu memotivasi karyawannya untuk bekerja keras tanpa lelah. Bahkan baginya libur untuk istirahat adalah sebuah kerugian. Apa yang ada dalam benaknya adalah keuntungan belaka.
Namun berdasrkan pengalaman penulis, meskipun tipe bos ini kurang loyal namun begitu banyak pengalaman hidup yang bisa diambil darinya. Dirinya selalu bercerita tentang perjuangannya di masa silam ketika menjadi seorang karyawan. Hingga kini dirinya dapat berdiri di posisi seorang bos.