Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Perahu Telah Ditambatkan

Diperbarui: 15 November 2020   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Dengan sedikit keberuntungan
Kita bertukar kalimat-kalimat pendek

Dalam banyak keajaiban
Jalan-jalan pendek boleh disusuri
Pun bila sepuluh menit sudah terlalu lama

Selebihnya, kalimat-kalimat tanpa kata menyisip sepi
Lalu sunyi panjang merentang
Menyusur dinding-dinding waktu

"Aku akan ke selatan menanti dentang lonceng Natal," katamu memecah sunyi
Dalam riang yang tertahan

"Mampirlah," kataku terlambat
Seperti biasanya

Sebuah tawaran yang tidak akan terpenuhi
Sebuah harapan yang menanti waktu

"Mungkin Natal tiba lebih cepat tahun ini," senyummu mengabaikan tawaran

"Apakah kita pernah memiliki Natal?" tanyaku setawar air hujan di bulan November

Senyummu menghilang
Dan sesinar muram kutelusuri pelahan di matamu

"Nanti akan tiba malam Natal, saat lilin-lilin kecil boleh dinyalakan," semburat rona menghangat di kedua matamu
Hendak bercerita tentang malam Natal
Juga tentang lagu Malam Kudus yang memenuhi ruang

Genangan-genangan air hujan akan memantulkan lampu-lampu Natal di halaman gereja

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline