Lihat ke Halaman Asli

DIAN PERMATA NINGTYAS

Mahasiswi IPB University

Tantangan Indonesia dalam Menerapkan SDGs Quality Education pada Era Pasca Pandemi

Diperbarui: 7 November 2022   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

==Bogor, Dove Vocations News--- Indonesia adalah salah satu dari banyak negara yang telah
menyepakati rencana aksi global yang memiliki tujuan untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi
kesenjangan dan melindungi lingkungan yaitu SDGs, SDGs merupakan agenda pembangunan dunia yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia secara global. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target
yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. SDGs memiliki 17 tujuan pada kesempatan kali ini
kami tim DVNews akan membahas mengenai penerapan pada tujuan ke 4 dalam SDGs yaitu Quality Education dalam penerapannya di era setelah pandemi saat ini. Kami telah mewawancarai tiga sumber terpercaya untuk membahas mengenai kualitas pendidikan di pasca pandemi ini.

Pandemi Covid-19 memberikan banyak perubahan dalam banyak aspek kehidupan, salah satunya
aspek pendidikan. Perubahan pembelajaran saat pandemi sangat terasa, pembelajaran yang
awalnya luring menjadi daring. Pembelajaran praktek yang membutuhkan alat-alat dari laboratorium tentunya tidak bisa dilakukan melalui zoom, sehingga kompetensi yang harus dicapai kurang karena terkendala, ucap Henny Rusmiyati S.P., M.Si selaku dosen Universitas IPB. Beliau juga mengatakan bahwa pembelajaran daring awalnya tidak efektif, namun dengan pengembangan teknologi dari pihak kampus yang mengembangkan web dan aplikasi belajar untuk pembelajaran mahasiswa semakin lama semakin efektif walaupun tidak seefektif bertemu langsung.


Hambatan dalam pembelajaran daring tentunya banyak, dari segi tim pelajar yang harus ekstra lagi
karena pembagian kelas yang banyak saat hybrid dan mahasiswa waktu, juga praktikum yang haruus
dikerjakan di rumah masing-masing, dan di rumah ala-alat tidak ada sehingga keterbatasan. Dan
tentunya dari segi komunikas, ada penjelasan yang kurang dipahami mahasiswa. Henny Rusmiyati
juga mengatakan agar pembelajaran dapat berkualitas tinggi pasca pembelajaran daring tentunya harus menyesuaikan kembali beberapa hal dari online ke offline, karena mahasiswa sudah berada dizona nyaman online, menyesuaikannya dengan pembelajaran hybrid terlebih dahulu, tidak
langsung seratus persen offline.


Kasus covid-19 yang sudah berkurang dan banyak kegiatan kembali normal, tidak terlepas juga pada
pendidikan yang sudah mulai kembali normal. Pembelajaran dari daring ke luring pastinya
mengalami perubahan. Perubahan ini dirasakan juga oleh Sri Sudarni S.P selaku guru SMA N 3
Bogor, pembelajaran yang awalnya melalui aplikasi seperti zoom dan google classroom kini
dilakukan secara langsung, lalu ketika online materi lebih sedikit sesuai dengan kurikulum pandemi dan sekarang menggunakan kurikulum merdeka untuk kelas 10 jadi materi lengkap, dan untuk kelas 11 dan 12 menggunakan materi kurikulum 13.


Hambatan untuk pembelajaran saat ini tidak ada hanya anak-anak masih harus menerapkan
protokol kesehatan, kata beliau. Pembelajaran daring menurut beliau tidak efektif karena banyak
kendala yang dihadapai. Seperti jaringan internet karena tidak semua mahasiswa memiliki kuota
yang bagus, pemahaman materi yang kurang saat pembelajaran online, dan kita tidak tau kegiatan
anak secara langsung saat pembelajaran. Sri Sudarnni juga mengatakan cara agar pembelajaran
berkualitas pasca pandemi yaitu harus memulai adaptasi, memulai kebiasaan ke anak-anak dari
tugas dan jam pulang. Anak-anak juga harus menyiapkan semangat baru di dalam pembelajaran ini, dari santai ke serius.


Pembelajaran pasca pandemi tentunya membutuhkan persiapan. Menurut Ria Ardensia selaku owner kumon banyak yang harus disiapkan, yang pertama tentunya protokol keseharan agar siswa belajar dengan nyaman dan orang tua tidak khawatir melakukan pertemuan tatap muka, lalu yang kedua mengevaluasi kembali selama pandemi, melihat kembali kondisi siswa agar siap menjalani
transisi dari pandemi ke pasca pandemi.


Kualitas pendidikan dan pelajar sekarang setelah pandemi tentunya memiliki perubahan, menurut
beliau seperti banyak berita yang beredar memang banyak sekali anak-anak yang mengalami
learning loss, penurunan motivasi belajar, dan penurunan konsentrasi, namun anak-anak yang
belajar dengan sunggguh-sungguh saat pandemi hanya mengalami perubahan sedikit. Dan menurut
beliau juga agar pembelajaran berkualitas pasca pembelajaran daring dengan tetap melakukan kelas
secara hybrid dan mengembalikan kembali motivasi belajar.


Untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia tentunya pemerintah khususnya dinas
pendidikan berperang sangat penting. Peran yang telah dirasakan kebijakan pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan saat ini yaitu pemberian izin pertemuan tatap muka agar
pembelajatan tetap efektif dan penerapan kurikulum baru yaitu penerapan kurikulum merdeka.


Kualitas pendidikan Indonesia telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya hal ini
diakibatkan oleh adanya pandemi. Pada pasca pandemi inilah saatnya Indonesia bangkit memajukan kualitas pendidikannya agar bisa memenuhi salah satu tujuan SDGs dengan cara mengaktifkan kembali sekolah maupun kuliah tatap muka serta terus berinovasi dalam teknologi baru untuk menunjang kualitas pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi. Dan tentu saja perlu banyak sekali perubahan yang harus dilakukan disetiap sekolah maupun universitas guna membangkitkan semangat dan minat bakat para pelajar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline