Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Suicidal Thought: Ternyata Bunuh Diri Bukanlah Solusi

Diperbarui: 3 Oktober 2021   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi : seseorang yang sedang sendirian | via unsplash @ paola chaaya

"kadang kala tak mengapa, untuk tak baik-baik saja. Kita hanyalah manusia, wajar bila tak sempurna..... " (Fiersa Besari) 

Petikan lagu Pelukku untuk Pelikmu membawa saya kembali ke ranah laman yang kurleb satu minggu saya tinggalkan. Bukan karena apa, hanya kesibukan yang telah menyibukkan saya di luar sana. 

Mohon maaf baru sekarang saya bisa menganggit artikel berikut ini. Mungkin sudah agak terlambat dari sisi trending topik, tapi saya sungguh terdorong untuk menuliskannya di sini. Semoga dapat bermanfaat. 

Disclaimer: Artikel ini saya anggit hanya untuk kepentingan edukasi. Bukan sebagai acuan indikasi terhadap perilaku bunuh diri. Apabila di antara para pembaca ada yang merasa memiliki indikasi yang sama, maka saya sarankan untuk segera berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater yang berlisensi. 

Mungkin terdengar agak aneh atau asing terdengar di telinga kita tentang Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang tepatnya diperingati pada tanggal 10 September yang lalu. Namun sungguh ada kerinduan saya untuk menuliskan ini kembali. 

Oleh World Health Organization (WHO) Hari Pencegahan Bunuh Diri tahun ini mengambil tema " Creating Hope Through Action".

Di sekitar kita mungkin seringkali didengar keluhan seperti, 

"ga ada yang peduli, toh aku mati juga ga pa pa"

"rasanya kalo mati, pasti ga da beban"

"andai saja besok tuh ga ada"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline