Lihat ke Halaman Asli

Nahariyha Dewiwiddie

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pembelajar

Apa Jadinya Kalau Waktu Tidak Sesuai "Kenyataan"?

Diperbarui: 25 Juli 2021   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pixabay

Artikel ini merupakan kelanjutan dari "Culture Shock" Zona Waktu.

Suatu hari di Surabaya:

(Bangun jam 5 pagi WIB)

"Kok jam segini udah terang banget? TIDAAAK!"

Bagi yang pernah tinggal di sana, pasti udah merasakan hal aneh kayak gini, seolah-olah "Duuuh, cepat amat waktunya!" Akibatnya, makan, kerja, dan beribadah seakan-akan harus dilakukan lebih awal.

Kebalikan dengan orang yang tinggal di ujung negeri ini, Sabang. Rasanya buat aktivitas, nyantaaai banget. Jam 6 masih seru-seruan bermain. Semenanjung Malaysia dan Singapura pun begitu. Jam 7, barulah mentari akan menenggelamkan diri untuk menyambut malam.

Memang, keadaan kayak gini memberi culture shock pada sebagian orang. Oke, aku takkan bicara tentang perbedaan zona waktu seperti yang pernah kubahas. Ini tentang waktu di luar "kenyataan"

Maksudnya sih, "kenyataan" adalah waktu geografis, jam matahari yang dipengaruhi oleh letak suatu daerah berdasarkan garis bujur.

Oh ya, kenapa sih harus garis bujur yang dipakai?

Peta zona waktu Asia. Perlu diketahui, Korea Utara saat ini pakai zona waktu UTC+9. Sumber gambar: Twitter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline