Lihat ke Halaman Asli

Nahariyha Dewiwiddie

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pembelajar

Tidak Semua Pendiri Republik adalah Pahlawan, Mengapa?

Diperbarui: 21 Maret 2021   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8 Anggota Panitia Sembilan. Sumber foto dari akun Twitter @tukangpulas

Pendiri Republik ini memang beragam. Namun, baru sebagian di antara mereka yang digelari pahlawan nasional.

Ini memang fakta, kan? Pahlawan-pahlawan dari kalangan BPUPKI-PPKI, tokoh Proklamasi dan Sumpah Pemuda ini, sebagian ada yang diangkat langsung oleh Presiden Soekarno, rezim Soeharto, dan sisanya berasal dari usulan masyarakat.

Oh ya, coba kalian ingat lagi, kapan anggota BPUPKI terakhir kali mendapat gelar kepahlawanan? Tahun 2019. Saat itu, KH Abdul Kahar Muzakkir, Mr AA Maramis, dan KH Masykur disematkan gelar kehormatan tersebut. Kalau PPKI sendiri, setahun sebelumnya.

Sejak pengumuman itu, KH Ahmad Sanusi tersingkir dari pencalonan pahlawan. Bisa jadi begitu. 

Padahal, sempat akan diberikan gelar hampir sepuluh tahun lalu, eh malah tokoh PDRI itu yang lebih dulu. Makanya tertunda, tertunda lagi, dan akhirnya tidak jadi, sampai saat ini dokumen pengusulan masih mengendap di Kemensos dan kiyai ajengan pendiri PUI itu masih diperjuangkan.

Hmmm, sekelas ulama dan anggota BPUPKI yang satu ini harus melewati jalan berliku dan tak pernah mencapai tujuannya. Padahal, jasanya gak main-main buat bangsa ini, malah bisa mempengaruhi pendirian negara lewat penyelamatan sidang BPUPKI yang sempat menemui jalan buntu. 

Lalu, bagaimana dengan Ibu Tien, istri penguasa Orde Baru yang langsung diangkat pahlawan beberapa bulan setelah kematiannya.

Nah, lho! 

Setelah baca tweet dari cucu proklamator, menurutnya catatan perjuangan dan sumbangsihnya sih masih belum apa-apanya dibanding pejuang lain yang telah rela membunuh seluruh waktunya demi negeri yang dicintai. Bahkan, ada yang bilang dengan nada bertanya-tanya: "Atas jasa apa? Mendampingi Presiden?"

Apalagi sebelumnya rame berita tentang putri proklamator yang satunya lagi, diusulkan sebagai pahlawan nasional, padahal yang bersangkutan masih hidup. Kan nggak etis rasanya.

Bukanlah seseorang itu disebut pahlawan, kecuali setelah dirinya tak bernyawa. Tinggal nilai-nilai warisan darinya yang akan dikenang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline