Sampai dengan Hari ini (12/5), entah sudah berapa ratus petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia karena kelelahan bekerja pada hari Pemilihan Umum (PEMILU) untuk pemilihan Kepala Negara maupun Wakil Rakyat lainnya pada 17 April 2019 lalu. Tidak hanya itu, yang sakit pun banyak, mereka semua telah berlebih dalam bekerja, baik itu berlebih waktu bahkan tenaga. Bagi yang telah tiada mereka tentu berjasa dalam mengurus jalannya pemilihan suara, menjaga agar tidak terjadi kecurangan dan juga menjaga alur proses pencoblosan agar tertib dan sesuai aturan. Semua itu mereka lakukan demi negara kita tercinta Indonesia, selain itu juga demi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung masing-masing.
Kepada siapapun yang akan duduk di kursi penting di negeri ini, semoga Bapak/Ibu dan kita semua tidak pernah lupa bahwa pernah ada orang-orang yang berjuang demi Bapak/Ibu Pemerintah dan Wakil Rakyat terkasih, hingga mereka sakit atau meninggal akibat kelelahan. Bapak/Ibu juga tentu sepakat bahwa dedikasi mereka untuk negara tidak perlu diragukan lagi, betapa mereka mencintai tanah airnya dan menginginkan bangsanya hidup berdampingan dengan bahagia karena tidak ada kecurangan dalam proses pemilihan suara. Mereka yang tengah sakit atau kini telah tiada, telah dengan bersungguh-sungguh dalam bekerja demi kita semua, loyalitas sungguh tidak ada duanya demi tanggung jawab moral yang harus dijaga. Tidak hanya petugas KPPS, anggota Kepolisian juga ada yang bernasib sama, gugur saat menjalankan tugas yang begitu menguras tenaga.
Peristiwa memilukan ini terjadi di beberapa daerah di Indonesia, maka tidak ada salahnya jika dikatakan bangsa ini tengah berduka. Kelelahan bekerja, menghadapi tekanan publik, serta tanggung jawab adminsitrasi yang tidak sedikit mungkin menjadi pemicu turunnya kekuatan dan daya tahan tubuh. Tetapi apapun itu, hal terbaik yang dapat kita lakukan sekarang selain mendokan adalah tidak pernah melupakan jasa-jasanya, ternyata di tengah hiruk pikuk adu argumen hingga adu hoax di sana sini terkait masing-masing Pasangan Calon Presiden idolanya, masih ada orang-orang dengan keikhlasan hati yang bersedia bekerja untuk kelancaran demokrasi negeri.
Kepada yang masih saling lempar berita bohong maupun cuitan untuk memanas-manasi kubu lawan, rasanya perlu hening sejenak dan mengingat hal positif lain yang masih bisa kita lakukan untuk bangsa ini. Mencontoh para pejuang KPPS yang tulus bekerja dari pagi hingga pagi kembali, atau perihal lain yang tentu saja bukan saling lempar kalimat satir yang hanya membuat suasana semakin panas setiap hari. Nantikan hasil penghitungan yang sebenarnya dengan menciptakan suasana tenang dan damai di bulan ini, bulan suci yang sungguh banyak berlimpah berkah. Tidak ada yang kebetulan, Allah SWT telah menggariskan pasca masa Pemilihan Suara kali ini langsung memasuki bulan suci Ramadhan. Jelas Allah SWT telah memberikan masa yang tepat, di mana suasana yang umumnya memanas karena menunggu hasil penghitungan suara, namun Allah SWT berikan kita bulan yang sejuk agar semua umat manusia menurunkan amarahnya karena bulan ini adalah bulan yang penuh berkah.
Jadikan peristiwa ini sebagai salah satu sejarah perjuangan untuk menuju bangsa yang adil dan sejahtera. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, serta bangsa yang mau belajar agar terus maju dan berkembang. Jadikan Ramadhan ini sebagai momentum terbaik untuk memanjatkan doa bagi para pejuang KPPS yang telah gugur dalam menjalankan tugas, agar diterima semua amal baiknya serta dimudahkan jalannya menuju surga. Aamiin.
(dnu, ditulis sambil mikir besok mau sahur pake apa, 12 Mei 2019, 21.19 WIB)