Lihat ke Halaman Asli

Dewi Nurbaiti (DNU)

Entrepreneurship Lecturer

[Cermin]: Pertikaian Haru di Toilet

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1399426661816762604

Dia akan segera meninggalkan kantor ini, yang juga kantorku, dimana telah 9 tahun lamanya memberikan warna suka dan duka dalam hidupnya. Dia harus mutasi ke perusahaan lain, dan berkarya untuk lingkungan barunya.

Kami sering berantem di akhir-akhir waktu menjelang hari perpisahannya, tapi hanya saling berani berantem di BlackBerry (BB). Kalau ketemu face to face, ketawa-ketawa lagi, makan bareng lagi, bahkan malah nangis haha..

Ya, berantem karena memang sering tidak cocok atas suatu pendapat, lalu mengarah ke rasa sedih karena akan segera berpisah.

Dua kepribadian yang sangat bertentangan. BBMan bisa sepanjang-panjang jalan kereta tanpa ada kesimpulan dan kesepakatan. BBMan ga lihat waktu lagi, pagi, siang, sore, malam, sabtu, minggu tetep ada yang dibahas.

Kadang ngebahas hal ngga penting yang berujung adu mulut non verbal. Emoticon di BB udah sering ikut-ikutan. Mulai dari icon muka flat, marah, sangat marah, sampe icon talk to my hand! Dan senjata pamungkasnya adalah icon nangis banjir air mata. Dua-duanya saling adu banyak icon ini, dan tak satupun mengalah melihat lawan BBMnya berurai air mata hahaha...

Usai perang icon, kembali perang non verbal digelar. Dan kembali tanpa akhir yang jelas. Dua manusia ini saling ungkap pembenaran versi masing-masing. Aku dengan versiku, dia dengan versinya. Ngga akan pernah bisa nyatu, karena ini adalah kutub utara bertemu dengan kutub utara.

Dua hari menjelang kepergiannya ke perusahaan yang baru, kami bertemu, dia menyapa "Hai kamu ngga mau ngelihat aku?!!!" Nanya sambil marah.
Aku jawab "Hai juga, ngga mau!" Jawab sambil tutupin muka pake koran.

Bersitegang beberapa menit.

Akhirnya berpelukan. Lalu saya lari ke toilet, sambil nahan nangis hahaha...

Dia mengejar saya ke toilet, lalu kembali bersitegang, berantem lagi, adu mulut secara live, tapi.... sambil sama-sama nangis hahaha...

Entah apa sebenarnya yang kami ributkan disini... mungkin besarnya rasa kehilangan itulah yang membuat emosi bangkit tak terkendali dengan iringan air mata yang tak kunjung henti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline