Lihat ke Halaman Asli

Dewi Kurnianingsih

Era digital era informasi kebudayaan

Pesan Cinta dari Kawah Candradimuka

Diperbarui: 15 Juni 2021   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dahulu, tanah-tanahmu begitu menawan; eksotis Jalan setapak, rimbun dedauan dibentengi perbukitan menjulang 

Kicau burung bersahutan, gemerisik ranting-ranting berirama magis 

Kabut pekat menyapu kemuncak-kemuncak silam saat petang menjelang

Jarum waktu berdetak memecah sunyi Menggubah lagu mendayu berganti rancak Jiwa-jiwa sahaja bermetamorfosa, bergolak memberontak

Tatkala lestari tergerus arus modernisasi Dalam singgasananya ego-ego menyeringai congkak

Mendebat jejak-jejak leluhur yang dianggap tak berarti 

Ketika masa kini membutuhkan ruang tuk bergerak 

Satu persatu bagian darimu dilucuti; dikebiri 

Waktu abaikan kisah-kisah lalu; berlomba mengubah dunia dalam kebaharuan

Naman hakikat sejarah peradaban tiada mampu tergantikan

Seiring senja nan menua; sang legenda kian kaya makna

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline