Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Apa Kabar, Ma?

Diperbarui: 9 Mei 2021   07:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surat untuk Mama (dokpri, dibuat dengan Canva)

Apa kabar, Ma?
Semoga Mama selalu sehat wal'afiat. Bagaimana dengan kota Malang,  Apakah sudah mulai memasuki kemarau atau hujan masih rajin menyapa?

Di sini hujan mengguyur deras semalaman hingga pagi tiba. Beberapa hari ini mulai kembali turun hujan di Jakarta. Enaknya cuaca jadi tak begitu panas dan hawa tak begitu gerah di bulan Ramadan.

Empat hari lagi lebaran. Mengingat hal itu aku jadi sedih, Ma.

Ini ketiga kalinya putrimu tak bisa merayakan lebaran di rumah. Tahun lalu sudah beli tiket pesawat dan batal karena pandemi menyeruak sejak Maret 2020. Tahun sebelumnya lagi giliran berlebaran di kampung mertua di Subang.

Rasanya ada yang kurang lengkap tak berlebaran di rumah di Malang. Begitu kangen untuk berkumpul dengan Mama dan keluarga kakak serta paman bibi dan para sepupu. Meski sudah ada video call dan aplikasi untuk tatap muka, rasanya masih kurang bisa menggantikan pertemuan secara fisik.

Apa boleh buat ini masih masa pandemi. Semuanya pasti tak ingin sanak saudaranya tertular Covid. Jangan sampai karena maksa mudik yang terjadi malah sakit. Tak apa-apalah demi kesehatan bersama, mudik ditunda lagi.

Ma, kita sudah lama ya tak bersurat-suratan? Komunikasi kita kebanyakan lewat telpon. Apa Mama masih ingat, kita pernah bersurat-suratan saat aku masih berkuliah di Surabaya.

Rasanya senang dan agak was-was mendapatkan surat dari Mama. Was-was karena aku takut ada kabar buruk. Senang karena baru kali itu kita berdua tinggal berjauhan dan baru kali itulah aku mendapatkan surat dari Mama.

Mungkin kita perlu mencobanya lagi Ma, untuk bersurat-suratan. Karena rasanya menyenangkan menulis dan menerima surat lewat pos.

Ada banyak hal yang bikin aku kangen dengan suasana jelang lebaran di rumah, Ma.

Mama pasti ingat sejak kecil kita ada tradisi bersih-bersih rumah jelang lebaran. Aku dan kedua kakak mengepel lantai bawah dan lantai atas, lalu mengelap kaca jendela dan kaca pintu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline