Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

"Bebas", Tentang Persahabatan Era 90-an dan Masa Kini

Diperbarui: 8 Oktober 2019   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Geng Bebas yang diketuai Kris (sumber: CNN Indonesia)

Sudahkah Kalian bereuni dengan para sahabat ketika duduk di bangku sekolah menengah? Masa SMA konon adalah masa-masa yang paling berkesan dan jalinan persahabatan pada masa itu rata-rata bertahan lama. Inilah yang menjadi tema dalam film "Bebas" yang merupakan adaptasi dari film Korea Selatan rilisan 2011, "Sunny".

Adalah Vina Panduwinata (Marsha Timothy) yang memiliki kehidupan mapan. Ia telah mempunyai banyak hal yang diidamkan sebagian wanita, suami yang tampan, anak gadis yang jelita dan kehidupan yang berkecukupan. Namun, ada sesuatu yang membuatnya gelisah, seperti ada sesuatu yang belum dicapainya.

Hingga suatu ketika ia menemui kamar pasien bernama Krisdayanti (Susan Bachtiar) ketika menjenguk ibunya. Nama itu tak asing baginya. Ingatannya kemudian menjejak 23 tahun silam, ketika ia masih menjadi anak baru di sekolah Jakarta.

Vina kecil diledek karena logatnya dan penampilannya yang dinilai kampungan. Tapi Kris menyukainya dan Vina berhasil membuktikan ia cocok menjadi anggota keenam kelompok mereka yang dikomandani Kris. Sejak itu Vina resmi menjadi kawan sepenanggungan Kris, Jojo, Jessica, Gina, dan Suci.

Jojo menjadi anggota cowok satu-satunya (sumber: IDNTimes)


Pada saat itu, sekitar tahun 1995, Indonesia mulai diwarnai gejolak. Tapi Vina merasa gembira menjadi kawan-kawan barunya. Mereka bermain bersama usai jam sekolah, bersaing dengan kelompok Baby Girl, dan kemudian datanglah momentum yang menyematkan nama Bebas ke nama geng mereka.

Kembali ke masa kini, rupanya Kris sedang sakit parah. Ia didiagnosa hidupnya hanya hitungan dua bulan lagi. Ia meminta tolong Vina untuk mengumpulkan geng Bebas. Geng yang tercerai-berai setelah sebuah kejadian.

Mirip dengan "Sunny" Tapi Asyik Dinikmati
Ceritanya memang secara garis besar mirip dengan "Sunny". Tapi hal ini wajar karena "Bebas" merupakan film adaptasi "Sunny", seperti film "Sweet 20" yang juga adaptasi dari "Miss Granny".

Mira Lesmana selaku produser tertarik memboyong kisah "Sunny" dengan unsur kelokalan karena ceritanya yang menarik, tentang masa remaja dan masa kini. Selain itu kisah "Sunny" juga mengingatkannya pada film "Ada Apa dengan Cinta 1 dan 2", yang juga bercerita tentang persahabatan semasa SMA dan ketika mereka telah dewasa.

Meskipun aku sudah menonton "Sunny", aku tetap bisa menikmati film "Bebas". Latar belakang ceritanya berbeda, apabila "Sunny" berlatar tahun 1980-an, sedangkan "Bebas" mengusung era tahun 1995. Jumlah personelnya juga berbeda, geng "Sunny" bertujuh. Sedangkan geng "Bebas" berenam, lima perempuan, dan satu laki-laki. Sekolah mereka juga beda, "Sunny" di sekolah khusus putri sedangkan "Bebas"adalah sekolah umum.

Beberapa adegan juga diganti dengan hal-hal yang lebih pas terjadi di Indonesia, sehingga bagi yang belum pernah menonton "Sunny" akan merasa film ini sesuatu yang baru dan segar.

Geng Bebas versi dewasa (sumber: suara)

Nuansa 90-an dalam film ini lekat dengan gaya berbusana seperti sepatu dengan merk tertentu, properti seperti telpon koin, dan tentunya lagu-lagu era 90-an. Ada lagu "Bebas" dari Iwa K yang menjadi tema film dan menginspirasi pemberian nama geng Bebas. Kemudian ada lagu "Bidadari"-nya Andre Hehanusa dan "Cerita Cinta" milik Kahitna. Tentang lagu-lagu ini akan kubahas di artikel selanjutnya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline