Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

5 Alasan Asian Games 1962 Patut Dilayarlebarkan

Diperbarui: 16 Agustus 2018   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TVRI dibangun untuk menayangkan Asian Games 1962(dokpri)

Asian Games 1962 merupakan salah satu even bergengsi tingkat Asia yang pernah diadakan di Indonesia. Menurutku even ini merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia. Oleh karena Asian Games 1962 bukan hanya tentang prestasi, tapi juga peninggalan fisiknya yang masih eksis hingga saat ini dan patut dipuji.

Film Indonesia tentang olah raga masih jarang. Yang populer di antaranya King, Tendangan dari Langit, Garuda di Dadaku, dan 3 Srikandi. Namun dibandingkan dengan film komedi dan film horor, penonton film berbasis olah raga tergolong tersegmentasi. Film 3 Srikandi, misalnya, yang dibintangi Bunga Citra Lestari, Tara Basro, dan Chelsea hanya mampu menjaring kurang dari 500 ribu penonton.

Lantas apakah karena kurang peminat maka film tentang Asian Games 1962 tidak layak dibuat? Menurutku Asian Games sangat layak dibuat film layar lebar. Bentuknya juga tidak harus film drama atau laga, melainkan juga bisa berupa film dokumenter yang dikemas artistik seperti film Banda: The Dark Forgotten Trail.

Kenapa Asian Games termasuk even olah raga bersejarah yang menarik difilmkan? Berikut lima alasannya.

1. Indonesia berupa keras sebagai negara di Asia yang diperhitungkan

Indonesia pada tahun 1962 termasuk negara berusia muda dan bukan negeri yang kaya.Namun Indonesia berupaya keras untuk tetap menjadi salah satu negara yang diperhitungkan di Asia serta menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik.

Asian Games 1962 dalam perangko (dok. Christina)

Setelah Indonesia merdeka, Indonesia memang banyak memberikan pengaruh ke negara-negara Asia sebagai perwujudan politik bebas aktif. Indonesia yang melahirkan Konferensi Asia Afrika dan melopori Gerakan Non Blok. Setelah itu Indonesia juga ingin menjadi tuan rumah even olah raga besar se-Asia.

Oleh karenanya Presiden Soekarno sampai rela melakukan pinjaman luar negeri untuk membiayai infrastruktur dan menyiapkan akomodasi Asian Games 1962. Pada saat itu dana didapat dari dana pampasan perang dari Jepang dan pinjaman US$12,5 juta dari Uni Soviet.

2. Situasi politik yang pelik tak jadi masalah dalam penyelenggaraan Asian Games 1962

Olah raga adalah urusan sportivitas tidak perlu bumbu intrik politik. Oleh karenanya lagu Slank (Non Political) Asian Dance itu pas. Dalam olah raga yang terpenting atau prestasi, kompetisi dan sportivitas. Lupakan sejenak pertentangan politik dan bersatulah untuk menyukseskan Asian Games. 

Padahal pada awal tahun 1960-an politik Indonesia makin memanas dikarenakan ketidakstabilan politik, semakin menancapnya PKI setelah masuk sebagai partai empat besar pada pemilu 1955, adanya Dekrit Presiden,  serta kondisi perekonomian yang makin memburuk karena hutang dan inflasi. Kondisi politik tersebut rupanya tak menyurutkan langkah untuk menyelenggarakan Asian Games 1962.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline