Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Penyembuh Sembilu

Diperbarui: 20 Maret 2019   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang ini, langit kota Bekasi tidak seperti biasanya. Gelap,tak secerah hari-hari sebelumnya. perlahan cakrawala mulai meneteskan tetes demi tetes berkah yang Tuhan berikan dari atas sana,hujan. Sebagian dari orang-orang suka mencela hujan ada pula yang mensyukurinya bahkan ada yang bersikap biasa-biasa saja saat hujan melanda. Mungkin aku termasuk orang yang bersyukur ketika hujan tiba,mengapa? Karena selain turun keberkahan di setiap tetesnya,ia juga kerap mengingatkan ku pada sebongkah kenangan yang membawaku pada sekelebat memori tentang dia. Dia, seorang laki-laki semu yang datang disaat hatiku sembilu karena cinta yang abu-abu. Laki-laki yang baru ku kenali tapi sudah bisa membuat hati ini perlahan kembali tertata rapi. Dia adalah.. seseorang yang mampu membuat luka dalam dada yang tadinya menganga kembali menjadi sirna. Siapapun "dia" yang kumaksud, terimakasih.. sebab karena hadirmu aku bisa menghapus luka, meskipun dengan tertatih :)

-Bekasi 17 Maret 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline