Lihat ke Halaman Asli

Devi Novianti Fernanda

Writer • Motivator • Content Creator • Muslimah Preneur

Menjadi Generasi Al-Fatih

Diperbarui: 5 September 2021   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Geulgram

Pastinya kalian mengetahui pahlawan Islam satu ini, kan? Siapa? Dia adalah Muhammad Al-Fatih, pemuda yang telah membuktikan perkataan Rasulullah. Pemuda yang menaklukkan Konstatinopel di usianya yang ke 21 tahun.

Pertama kali mendengar kisahnya, saya antara percaya dan tidak. Mungkin karena belum tahu apa-apa saya jadi berpikir seperti itu. Meski akhirnya saya mempercayai bahwa itu bukanlah kisah fiksi. Dari sini saya sadar, banyak sejarah Islam yang gemilang, tetapi tidak diketahui banyak orang, bahkan orang Islam sendiri.

Kemudian, saya merenung, membandingkan pencapaian Sultan Al-Fatih dengan diri saya. Tentu saja, sangat jauh hasilnya. Ini sekadar perenungan untuk memotivasi diri saya sendiri.

Saya berpikir, di usianya yang ke 21, beliau sudah menjadi sultan, bahkan mampu menaklukkan kota Konstatinopel yang begitu kuat. Lah, saya? Di usia 21 tahun, saya malah merasa belum punya tujuan hidup. Namun, ternyata bukan saya saja yang seperti itu. Banyak teman-teman saya atau mungkin ada di antara kalian yang merasakan hal yang sama.

Jika kita melihat sejarah hidupnya, kita akan lebih kagum dengan sosok pahlawan ini. Sangat layak Al-Fatih menjadi sosok luar biasa, yang bisa kita jadikan teladan setelah Rasulullah dan para sahabat, dengan segala pencapaian atau prestasinya.

Tokoh-tokoh seperti inilah yang harus kita jadikan contoh. Kita jadikan teladan dalam kehidupan. Pertanyaannya, bisakah generasi kita menjadi generasi segemilang Muhammad Al-Fatih? Apa mungkin?

Saya rasa itu bukanlah hal yang mustahil. Jika pilihan-pilihan kita sama seperti apa yang dipilih beliau. Jalan yang kita pilih sebagaimana pilihan beliau. Akan sangat mungkin generasi sekarang ini menjadi generasi yang luar biasa.

Memang apa saja pilihan atau jalan yang telah ditempuh Al-Fatih?

Pertama, menanamkan akidah. Sejak kecil Muhammad Al-Fatih telah ditanamkan akidah yang kuat. Keyakinannya kepada Allah serta janji Rasulullah membuat beliau tahu kemana harus berjalan. Sebab akidah yang kuat juga membuat seseorang tahu porsinya di dunia serta apa yang harus dia perjuangankan untuk akhirat. 

Akidah untuk seorang muslim memanglah sangat penting dan menjadi hal paling utama. Sehingga seseorang tidak akan hidup kecuali menjalankan apa yang Allah perintahkan. Serta hidup sesuai dengan tujuan penciptaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline