Lihat ke Halaman Asli

Desti Rahmadani

Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar

Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Diperbarui: 27 Februari 2022   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum...

Sahabat Kompasianer!

Besok, 28 Februari 2022 bertepatan dengan Isra Mi'raj Nabi Muhammad loh!, Sahabat tau nggk apa itu Isra Mi'raj?, Belum tau?, yuk kenali Isra Mi'raj!

Isra Mi'raj merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW, yaitu perjalanan satu malam Nabi, dari bumi menuju langit ketujuh untuk menemui Allah SWT, Subhahanallah! Cuman dalam satu malam loh!, benar-benar mukjizat yang sangat luar biasa.

Perjalanan itu tidak hanya sekedar perjalanan untuk membuktikan bahwa Nabi benar-benar utusan dan kekasih Allah SWT yang sangat mulia, tapi beliau melakukan perjalanan tersebut untuk menerima perintah dari Allah SWT untuk ummatnya. Untuk kita semua loh! Perintah apakah itu?, Yap! Benar, perintah Sholat 5 waktu sehari.

Isra Mi'raj terdiri dari dua kata, yaitu Isra dan Mi'raj. Isra merupakan perjalanan Nabi ke Baitul Maqdis, dan Mi'raj merupakan perjalanan Nabi dari Baitul Maqdis menuju langit ke tujuh.

Sejarah Isra Mi'raj

Diceritakan dalam buku Sirah Nabawiyah sisi politis perjuangan Rasulullah SAW yang ditulis oleh Prof. Dr. Muh. Rawwas Qol'ahji, Pada suatu malam diantara malam-malam yang disinari oleh cahaya ketuhanan, ketika Rasulullah SAW dalam keadaan antara bangun dan tidur, maka Jibril as. Mendatangi Rasulullah SAW dengan membawa Buraq, lalu Rasulullah menungganginya. Di Baitul Maqdis beliau bertemu dengan Ibrahim al-Khalil, Musa dan Isa yang berada ditengah-tengah rombongan para nabi yang telah berkumpul untuk menyambutnya. Kemudian mereka shalat dan Rasulullah SAW yang menjadi imamnya.

Dalam riwayat seorang sahabat yang mulia, Abu Sa'id al-Khudri ra. Berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Setelah aku selesai di Baitul Maqdis, aku dibawanya Mi'raj dan aku belum pernah melihat sesuatu yang lebih bagus darinya, dia merupakan sesuatu yang dipandangi oleh mayi-mayit kalian ketika sekarat. Temanku, membawaku naik ke sana, hingga akhirnya aku sampai pada suatu pintu di antara pintu-pintu langit, namanya pintu al-Hafazhah. Pintu itu dijaga seorang malaikat di antara malaikat-malaikat, namanya ismail. Ismail ini memimpin dua belas ribu malaikat, dan tiap-tiap malaikat yang dipimpin ismail ini juga memimpin dua belas ribu malaikat." Rasulullah SAW bersabda ketika menceritakan kejadian ini:

"Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri"

Ketika aku telah masuk dia bertanya: "Siapa dia ini?, wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Dia ini Muhammad." Dia bertanya lagi, "apakah dia benar-benar telah diutus?" "Ya," Jawab Jibril. Rasulullah SAW bersabda: "lalu dia memanggilku dengan ucapan yang sangat baik." Setelah aku memasuki langit dunia, aku melihat seorang laki-laki yang sedang duduk, kepadanya disuguhkan ruh-ruh keturunan Adam. Dia berkata pada sebagian ruh ketika ruh disuguhkan kepadanya dengan perkataan yang baik, dan dia pun merasa senang dengannya, lalu dia berkata: "Ruh yang baik tentu keluar dari tubuh yang baik pula." Dan dia juga berkata kepada sebagian ruh, ketika ruh disuguhkan kepadanya: "Cih." Dan wajahnya pun cemberut, lalu berkata: "Ruh yang jelek tentu keluar dari tubuh yang jahat."

Lalu aku bertanya: "Siapa orang ini, wahai Jibril?" Jibril berkata: "Ini Adam nenek moyangmu, kepadanya disusuguhkan ruh-ruh keturunannya. Sehingga, apabila dia mendapatkan ruh yang beriman di antara keturunannya, maka dia merasa gembira dengannya, dan berkata: "Ruh yang baik tentu keluar dari tubuh yang baik pula." Ketika dia mendapatkan ruh yang kafir di antara mereka, maka dia pun berkata: "Cih..cih." Dia kelihatan benci dan merasa sedih karenanya, dan berkata: "Ruh yang jelek tentu keluar dari tubuh yang jahat." Kemudian aku melihat orang-orang yang bibirnya seperti bibir unta, sedang di tangannya ada potongan-potongan api sebesar genggaman tangan, mereka melemparkan potongan api tersebut ke dalam mulutnya, lalu potongan api itu keluar dari anusnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline