Lihat ke Halaman Asli

Desy Hani

TERVERIFIKASI

Happy reading

Waspadai "Hurry Sickness", Ketika Sikap Terburu-Buru Telah Merajai Diri

Diperbarui: 22 Mei 2022   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Hurry sickness, pola perilaku yang mengakibatkan kita merasa terburu-buru.| Sumber: Freepik via parapuan.co

Hurry Sickness, dua kata yang berkaitan dengan situasi yang menyebabkan seorang individu berada pada lingkaran yang terburu-buru. Di mana dirinya ingin menuntaskan semuanya secepat mungkin. Baikkah sikap demikian dibiarkan terus menerus hingga merajai diri? 

Setiap individu di dalam lingkup dunia kerja, pastinya akan mengemban yang namanya tanggung jawab. 

Setiap tanggung jawab yang akan diambil juga disesuaikan dengan job description masing-masing individu di setiap bagiannya.

Di mana antara satu department dengan department yang lain dalam lingkup dunia kerja akan saling berkesinambungan. 

Menciptakan satu tim yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Semua pekerjaan yang dilakukan juga disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

Seperti halnya kapan tenggat waktu penutupan laporan, kapan closing tagihan sebelum diserahkan ke bagian selanjutnya, serta laporan apa saja yang harus disiapkan setiap akhir bulannya. 

Dengan demikian, kamu sendiri akan lebih memahami mana prioritas yang kamu utamakan. Untuk menyelesaikan satu persatu job description yang sudah menjadi tanggung jawabmu. 

Namun apa jadinya, bila waktu yang kamu miliki selalu berada pada lingkaran yang tidak stabil, alias kamu sendiri selalu saja menyelesaikan berbagai macam tugas dalam satu waktu.

Sepertinya halnya seluruh laporan, seluruh tagihan yang masuk selalu saja kamu selesaikan menjelang deadline.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline