Lihat ke Halaman Asli

Desy Hani

TERVERIFIKASI

Happy reading

"Obsessive Love Disorder", Baikkah Bila Mencintai dengan Cara Demikian?

Diperbarui: 3 April 2021   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Obsessive Love Disorder akan menghasilkan toxic relationship.| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Obsessive Love Disorder, akankah menimbulkan toxic relationship di dalam kisahnya

Cinta, satu kata penuh makna. Cinta, bawa hati bahagia. Dari sekian juta keindahan dunia. Di mata hatiku kaulah keindahan hidupku. 

Lirik lagu dari Cherrybelle di atas telah menggambarkan secara nyata, bahwa cerita cinta penuh dengan keindahan. 

Setiap orang akan merasakan yang namanya cinta. Mencintai dan dicintai merupakan hal yang wajar bila dirasakan oleh seluruh insan manusia di muka bumi ini. 

Terlebih lagi, bila cinta yang telah tumbuh dan hadir direlung hati terdalam tersebut telah diikat dengan janji suci untuk selalu bersama. 

Ilustrasi Obsessive Love Disorder (OLD) (sumber: timesofindia.com)

Ada dua konsep yang biasanya sering terjadi di dunia percintaan, di mana keduanya bisa dengan bebas menyatakan "kamulah milikku dan akulah milikmu". 

Pertama, masa PDKT atau tahapan perkenalan hingga akhirnya jadian, alias pacaran. Kedua, setelah pacaran akhirnya yakin untuk melangkahkan kaki ke jenjang pernikahan. 

Namun, ada juga yang tidak ingin berpacaran, karena sejatinya dirinya telah yakin untuk langsung melangkahkan kaki ke jenjang pernikahan. 

Semuanya tergantung dari masing-masing prinsip yang dijalani oleh setiap orang, dan semua itu tidaklah sama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline