Lihat ke Halaman Asli

Kemampuan Lanjut Dalam Kegiatan Menulis

Diperbarui: 1 Mei 2016   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SUCI NORMA DEVI ARIFIATI

2015030010

KEMAMPUAN LANJUT DALAM KEGIATAN  MENULIS

Secara dikotomis, kita dapat membedakan tulisan ada dua jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi. Contoh fiksi yaitu cerpen, novel dan naskah drama, sedangkan nonfiksi yaitu makalah, artikel dalam jurnal, artikel dan berita dalam surat kabar. Dari contoh tersebut kita dapat mengatkan bahwa fiksi merupakan hasil kegiatan kreatif-imajinatif penulisannya yang berupa karya tulis yang biasanya digolongkan ke dalam tulisan kesastraan.Sedangkan  nonfiksi merupakan hasil kegiatan penulisan yang mengandalkan logika dan pengamatan penulisannya.

Berikut ini kita akan membahas tentang proses penulisan kedua jenis tulisan tersebu.

Merencanakan tulisan fiksi

Proses penulisan fiksi yang dilakukan setiap pengarang tidaklah sama. Ada yang mengatakan bahwa kadang – kadang sebuah inspirasin  muncul secara tiba – tiba, ada juga yang mengatakan inspirasi itu sengaja dicari, dan ada juga yang mengatakan mencari inspirasi untuk menulis fiksi dengan cara menekuni, berbagai bahan bacaan di perpustakaan.

Hal yang sama yang di tempuh oleh penulis fiksi adalah mereka membuat catatan yang mengenai peristiwa dan kesan imajinatif itu yang muncul . Selanjutnya peristiwa dan kesan di rangkai menjadi sebuah sinopsis. setelah sinopsis selesai penulis dapat membuat menjadi sebuah cerita pendek, novel dan naskah drama.

Merencanakan tulisan nonfiksi

Pemilihan topik

Ada  empat kriteria yang dapat dipakai dalam pemilihan topik karangan sebagai berikut :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline