Lihat ke Halaman Asli

Deni Saputra

Seorang Guru dan Penggiat Literasi

Cerpen: Adios (1); Yoji, Jepang Palsu

Diperbarui: 17 Oktober 2021   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Y O J I, Jepang Palsu

(ADS)

 

"Hidup tanpa kebebasan laksana tubuh tanpa jiwa, dan kebebasan tanpa pikiran laksana jiwa yang kebingungan hidup, sedangkan kebebasan dan pikiran adalah tiga dalam satu keabadian yang tak pernah mati"

(Kahlil Gibran)

Namaku Yoga Aji Pratama. Makanya beberapa nama panggilan menempel dalam diriku, ada yang memanggilku Yoga, Aji, bahkan teman-teman memelesetkannya dengan nama  Yoji singkatan dari keduanya Yoga dan Aji dengan mata sipit yang kumiliki menyerupai orang keturunan Jepang sudah pantas dipanggil YOJI, katanya. Jujur saja, aku asli orang Indonesia, yang lebih tepatnya, ayahku asli orang Bogor, sedangkan ibuku Jakarta tapi bukan keturunan Betawi. Di belakang namaku sudah termaktub nama PRATAMA. Sebuah nama yang tidak asing lagi terdengar orang-orang di Jakarta karena nama itu adalah nama besar dari keluarga ayahku yang menjadi seorang pengusaha terkenal di Jakarta. Aku sebenarnya tidak terbebani dengan nama itu. Akan tetapi, karena nama tersebut tidak menunjukkan privasi keadaan keluargaku, maka aku sedikit enggan untuk memakai nama Pratama.

Keluarga yang tidak harmonis. Aku tak pernah bisa berkumpul satu meja makan dengan kedua orang tuaku. Aku tidak bisa duduk di ruang keluarga sambil bersenda gurau dengan orang tuaku. Terkadang aku seperti anak yatim piatu. Kalian tahu apa sebabnya? Ayahku sibuk mengurus bisnisnya di luar negeri sedangkan ibuku mengikuti jejak keluarga Pratama menjadi pengusaha alias wanita karir. Aku hanya diam di rumah dengan seorang pembokat yang mengurusi semua keperluanku yang bernama bi Lasmi.

"Den Yoga, tadi Nyonya menelepon dan menitip pesan kalau..."

"Bilang Yoga, sekolah yang rajin, jangan pulang malam-malam, dan bla..bla,bla..." Aku memotong perkataan bi Lasmi.

"Bukan itu Den, tapi itu juga sih. Kata Nyonya, Den Yoga besok mau dijemput pergi ke luar negeri."

"Apa? Mau ngapain?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline