Lihat ke Halaman Asli

dennmasdeni

Ordinary People who have extraordinary dreams

Rukun Ala Rosululloh

Diperbarui: 10 Juni 2021   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Judul Buku  : Hidup Rukun Seperti Rasulullah
Penulis         : Ibrahim bin Muhammad al-Hamd al-Muzaini
Editor           : Fuad Abdul Hamied dan Syihabuddin
Penerbit      : Kedeputian Bidang Koordinasi Pendidikan, Agama, dan  Aparatur Negara Kementerian Koordinator Kesra dan Penerbit Pena
Tebal            : xiii + 159 halaman
Peresensi   : Deni Adam Malik

Sejatinya buku Hidup Rukun seperti Rasulullah adalah sebuah buku yang berbahasa Arab dengan judul asli at-Ta'amul Ma'al Akharin yang diterbitkan pertama kali oleh Pusat Dialog Nasional Raja 'Abdul Aziz al-Riyadh' tahun 2005. Kemudian buku ini di edit kembali oleh Prof. Fuad Abdul Hamied dan Prof. Syihabudin untuk keperluan penyebaran 'virus' kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Sebagai sebuah buku 'propaganda' buku ini tentu sangat tepat dibaca oleh para pemuka agama, pendakwah, pendidik, politikus, mahasiswa serta aparatur pemerintah yang sedang giat-giatnya menyebarkan 'virus' kerukunan dan perdamaian di Indonesia. Meskipun buku ini hanya menampilkan satu sudut pandang, yaitu sudut pandang sejarah sosial dan budaya Islam, namun kiranya momentum terbitnya sangat tepat karena bertepatan dengan moment bulan puasa dan Hari Perdamaian Internasional yang jatuh pada 21 September.

Selain itu, penampilan sudut pandang sejarah sosial dan budaya Islam memungkin buku ini dapat diterima oleh khalayak ramai masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Apalagi beberapa tahun terakhir ini kondisi kerukunan antar umat beragam dan intern umat beragama di Indonesia belum terwujud secara memuaskan. Hal ini ditandai dengan adanya penistaan, pelecehan, perusakan, penodaan, dan penghujatan yang dilakukan oleh pemeluk agama atau penganut suatu aliran terhadap pemeluk atau penganut aliran yang lain.

Berbicara mengenai konteks sejarah sosial dan budaya Islam perensensi teringat sebuah buku yang ditulis oleh seorang intelektual muslim asal Mesir, Hasan Hanafi. Dalam bukunya yang berjudul Oksidentalisme. Hasan Hanafi membuat sebuah gagasan besar dalam merekonstruksi sejarah peradaban Islam, dalam gagasan tersebut Hasan Hanafi ingin mengakhiri monolog kebudayaan Barat terhadap Timur dalam sebuah dekonstruksi sejarah. Serta menjadikan budaya Barat sebagai kajian.

Hasan Hanafi dalam Oksidentalisme-nya menuturkan bahwa langkah awal dalam mewujudkan gagasan tersebut adalah upaya untuk membuka tabir sejarah yang menjadi sumber kesadaran Barat yang notabennya adalah berasal dari budaya Timur. Dengan begitu universalitas budaya Barat digugat. Kemudian inilah yang dimaksud oleh Hasan Hanafi sebagai sumber yang tidak terekspose. Jadi, pencitraan atau pengungkapan sejarah berperan penting dalam menciptakan kesadaran baru.

Akan halnya buku Hidup Rukun Seperti Rasulullah merupakan sebuah upaya penyadaran umat Islam melalui penyajian sejarah masyarakat Islam zaman Rasulullah. Dalam buku ini diungkapkan bagaimana Rasulullah memelihara dan menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama yang dilandasi oleh ajaran agamanya, yaitu Islam. Nilai-nilai toleransi, kebersamaan, persamaan hak, kerukunan yang ada dalam sejarah peradaban Islam maupun manuskrip-manuskrip al-Qur'an dan as-Sunnah bukan sekedar kaidah-kaidah filsafat ataupun teori melainkan pendidikan praktis, nilai-nilai perilaku, dan realitas yang telah menjadi tuntunan bagi kehidupan manusia.

Sebagai kajian sejarah, buku ini akan menghidangkan sejumlah bukti sejarah yang banyak dan melimpah ruah. Karena itu, buku ini akan memberikan banyak contoh dan bukti yang dapat dijumpai di dalam sepanjang sejarah kaum muslimin. Bukti-bukti tersebut merupakan model hidup yang ideal dan menunjukkan andil peradaban kaum muslimin.

Selain bukti sejarah, kajian yang akan disuguhkan dalam buku ini adalah untaian hikmah yang bijaksana yang berasal dari nash-nash kitab suci maupun dari hadist nabi yang menganjurkan agar umat Islam senantiasa menjunjung nilai-nilai kerukunan, toleransi, hak azazi, persamaan hak, rasa keadilan, persaudaraan, kemanusiaan, serta penghormatan. Dengan begitu peradaban Islam semakin tegak di atas asas-asas agama dan kaidah-kaidahnya dibangun atas prinsip-prinsip agama.

Jadi, boleh dibilang bahwa peradaban Islam merupakan suatu keunikan dalam sejarah karena ditegakkan bukan untuk satu agama saja, melainkan untuk semua agama. Semua bersumber pada agama Islam dan agama lain menikmati mata airnya. Hal itu terekam di buku ini dengan indah dengan menampilkan bukti-bukti sejarah maupun bukti-bukti nash mengenai interaksi umat Islam dengan non-muslim. Begitu tampak indah dan cemerlangnya peradaban Islam dalam hal menjaga kerukunan dan toleransi.

Toleransi dan Kerukunan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline