Lihat ke Halaman Asli

Dedy Padang

Orang Biasa

Saat Saya Menolak Undangan Teman-teman untuk Berkumpul Malam Itu

Diperbarui: 4 Mei 2021   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Suatu malam, saya mendapat pesan group WhatsApp. Isinya adalah ajakan untuk kumpul bersama di rumah salah seorang teman. Kalau dilihat dari kegiatannya, tidak ada yang menjadi intensi dari pertemuan tersebut selain dari pada kumpul bersama. Saat saya bertanya, "Ada acara apa rupanya?" si admin group menjawab, "Dah lama kita gak ngumpul. Mengapa tidak kita coba malam ini?"

Sesungguhnya ada beberapa dari teman yang awalnya menolak undangan tersebut. Namun karena dibujuk oleh teman-teman yang lain akhirnya mereka pun setuju untuk berkumpul malam itu.

Saya juga turut dalam kelompok yang tidak setuju. Ketika teman-teman yang awalnya tidak setuju akhirnya mengubah keputusannya menjadi setuju, saya tetap bertahan untuk tidak setuju. Alasan saya ialah karena kegiatan yang kami lakukan itu berpeluang besar menciptakan kerumunan.

Kami seluruhnya dalam group tersebut berjumlah 16 orang. Dengan jumlah yang demikian, kerumunan pasti tidak terhindarkan apalagi kami mengadakan pertemuan itu di dalam rumah salah seorang teman yang, seperti kami ketahui bersama, memiliki ruangan yang tidak begitu luas.

Memang sudah lama kami tidak berkumpul bersama. Namun menurut saya pribadi, hal itu tidaklah tepat jika menjadi alasan bagi kami untuk harus berkumpul malam itu karena keadaannya tidak mendukung.

Pandemi covid-19 menjadi alasan utama untuk tidak terburu-buru membuat perkumpulan, sekalipun rasa rindu untuk itu sudah sangat besar.

Akhirnya, karena saya tidak bisa ikut berkumpul bersama dengan mereka, perkumpulan itu pun dibatalkan. Saya senang mendengarnya, bukan karena mereka menerima pendapatku untuk tidak berkumpul, namun karena ternyata kekompakan kami masih teruji kualitasnya. Hanya karena saya sendiri tidak setuju untuk ikut berkumpul, maka perkumpulan itu pun dibatalkan.

Saya minta maaf kepada mereka yang telah menjadi kecewa karena kebatalan itu. Dan sebagai kelompok persahabatan yang telah lama berlangsung, mereka pun bisa memaafkan saya.

Yang paling hebatnya lagi ialah, mereka pun setuju kalau pandemi covid-19 masih perlu diwaspadai selalu. Padahal sebelumnya, mereka berjuang membuat suatu alasan yang menyatakan bahwa pandemi covid-19 tidak sepenuhnya menakutkan. Alasan itu ialah "orang muda pasti kebal covid-19".

Namun pada akhirnya, alasan itu kami bantah bersama. Akhirnya kami pun tidak mau mengambil risiko karena nyatanya Covid-19 masih berbahaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline