Lihat ke Halaman Asli

Dedi Ariko

SEO Expert di Garuda Website

Pengalaman Bertemu Tuhan, Terungkap Siapa Umat Pilihan Tuhan Itu

Diperbarui: 8 Juni 2018   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini adalah tulisan paling serius dari banyak tulisan yang saya buat. Yakni tentang hal yang sebagian besar dibicarakan orang di dunia. Tentang tuhan. Ya… pengalaman bertemu tuhan.

Sebelum dilanjutkan, saya sedikit peringatkan bahwa; tulisan ini tidak baik bagi kesehatan beberapa kalangan. Seperti, orang-orang yang masih percaya dunia itu datar. Masih percaya bahwa buku panduan beragama itu (kitab suci) turun dari langit. Masih percaya bahwa kitab suci tidak pernah salah.

Atau masih berpegang teguh bahwa agamanyalah yang paling sempurna. Khususnya yang terahir ini sebaiknya segera close halaman ini. Bye…

Yang masih bertahan membaca adalah orang ngeyel. Dimana kemudian akan terkejut. Bahwa; ternyata tuhan yang sangat diagung-agungkan oleh banyak orang selama ini sangat sederhana.

Orang-orang bijak mengatakan, ada banyak cara untuk mencari tuhan. Salah satunya melalui agama. Dan ternyata, cara sulit adalah melalui agama. Hmm…

Beberapa dari tulisan yang saya baca, ada orang-orang pernah menceritakan pengalamannya bertemu tuhan. Dengan gaya dan visualisasi berbeda. Semua mungkin ada benarnya. Atau mungkin salah semua. Halusinasi atau delusi sesuai dengan karakter dan latar belakang pribadi masing-masing.

Sedikit bocoran. Setelah melalui proses yang panjang dengan jalan masing-masing, kita akan bertemu tuhan, dimana kita memulai pertama pencarian.

Tuhan itu jelmaan dari fikiran manusia?

Tuhan pada dasarnya menjelma dari pemikiran manusia itu sendiri? Tuhan yang banyak dikenal manusia saat ini, merupakan warisan dari pemikiran manusia kuno jaman primitive dulu. Melalui berbagai perenungan-perenungan. Seperti meditasi, tafakur, kontemplasi, tidur di gua-gua, dan lain sebagainya.

Tidak ada yang buruk sebenarnya tentang tuhan. Kecuali tuhan itu menjelma dari pemikiran orang-orang buruk.

Tuhan itu pada dasarnya terlihat sangat berbeda, antara tuhan manusia satu dengan manusia yang lain. Antara satu kaum dengan kaum yang lain. Antara satu zaman dengan zaman yang lain. Antara satu budaya dengan budaya yang lain.

Nilai-nilai kebenaran Tuhan juga mengalami perubahan, akibat dari berbagai pemberontakan pemikiran manusia. Dan terus di upgrade sesuai dengan perkembangan zaman. Pelan tapi pasti. Percaya tidak percaya begitulah adanya… Hmm…

Tuhan berubah sesuai dengan zaman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline