Lihat ke Halaman Asli

Dean Ruwayari

TERVERIFIKASI

Geopolitics Enthusiast

Afghanistan: Dituduh Salah Sasaran, Drone AS Menewaskan 10 Warga Sipil

Diperbarui: 14 September 2021   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerabat dan tetangga dari keluarga Ahmadi berkumpul di kendaraan yang hancur oleh serangan drone AS. 30 Agustus 2021. (Markus Yam/Getty Images) 

Pada 27 Agustus 2021, Amerika Serikat melakukan serangan drone sehari setelah bom bunuh diri di kabul (26/8/2021). Washington mengatakan bahwa ISIS ingin menargetkan bandara lagi sehingga mereka mengirim mereka drone dan menyerang sebuah rumah. 

AS mengumumkan telah menetralisir target teroris dengan serangan drone tersebut dan menggagalkan serangan ISIS. Mereka bohong! kata investigasi yang dilakukan oleh New York Times (10/9/2021). 

Investigasi oleh pers AS itu telah mengungkapkan kalau AS mungkin telah membunuh orang tak bersalah dalam serangan pesawat tak berawak itu.

Hari-hari terakhir evakuasi telah terjadi serangan di bandara kabul seorang pembom bunuh diri telah membunuh ratusan orang, AS mengatakan kalau serangan bom lain akan segera terjadi sehingga mengirim drone dan menghancurkan mobil yang membawa bom tersebut. 

AS mengumumkan bahwa target yang dihancurkan dalam mobil tersebut merupakan anggota ISIS dengan profil tinggi. 

Menurut New York Times, serangan pesawat tak berawak itu tidak menetralisir teroris ISIS, tapi justru membunuh seorang buruh serabutan yang tak bersalah, juga tak ada bom di sana. 

Drone tersebut membunuh sepuluh orang tak berdosa, tujuh anak-anak dan tiga orang dewasa tewas. Korbannya adalah Zamari Ahmadi berusia 43 tahun dan keluarganya. 

Ahmadi bekerja untuk Organisasi Bantuan Nutrisi dan Pendidikan Internasional (NEI) yang berbasis di California. Pada hari serangan itu, orang-orang Amerika mengikutinya dari dekat sampai ke mobilnya, mereka yakin aktivitasnya mencurigakan. 

Ahmadi memuat paket-paket berat ke dalam mobilnya, orang -orang Amerika percaya paket-paket ini berisi bahan peledak. Ternyata Ahmadi hanya memuat karton air. Setelah selesai mengisi air, Ahmadi ingin membawa pulang karton-karton tersebut untuk keluarganya.

Ahmadi berhasil pulang dengan selamat tidak menyadari bahwa drone mengikutinya. Dia sedang memarkir mobilnya di dalam halaman rumahnya sewaktu drone menyerang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline