Lihat ke Halaman Asli

djarot tri wardhono

Menulis apa saja, berbagi dan ikut perbaiki negeri

BTS Meal, TPB, dan Perilaku Konsumen

Diperbarui: 10 Juni 2021   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemarin kita dihebohkan dengan padatnya gerai rumah makan cepat saji, yang menjual produknya dengan berkolaborasi dengan Bangtan Boys (BTS), dengan memasarkan paket menu bernama BTS Meal

Di beberapa kota, gerai ini menjadi magnet, yang menarik pembeli baik mereka  datang langsung atau memberi melalui transportasi online. Sehingga terjadilah kerumununan di gerai tersebut, dan mengakibatkan kemacetan di jalan seputar gerai. Beberapa wilayah, bahkan melakukan penutupan gerai dengan pertimbangan pandemic covid.

Memang brand makanan cepat saji ini, telah mempelajari perilaku penggemar BTS yang dikenal dengan Adorable Representative M.C for Youth (A.R.M.Y). Perilaku yang melahirkan peluang bisnis dan tarikan pemasaran. 

Sehingga terjadilah kolaborasi antara dua brand ternama dari makanan cepat saji dan kelompok artis yang dikelola secara industri. Namun penulis akan membahas secara perilaku yang terjadi.

***

Perilaku konsumen memberikan suatu tindakan secara langsung dalam hal memperoleh, melakukan konsumsi dan menghabiskan produk serta jasa. Perilaku ini merupakan proses keputusan sebelum dan setelah tindakan ini. 

Pembelian yang dilakukan konsumen timbul dari adanya needs (kebutuhan, keperluan) atau wants (keinginan) atau gabungan dari keduanya. Kebutuhan dan keinginan, seringkali digabung menjadi kebutuhan. Pengaruh lain dari pembelian adalah harapan.

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler, yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi. 

Faktor budaya terdiri dari  culture (budaya), subculture (Subkultur)  dan kelas sosial. Untuk faktor sosial dipengaruhi oleh  kelompok dan jaringan sosial,  keluarga, serta peran dan status. 

Di sisi faktor pribadi, ada pengaruh dari sisi  usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Sedangkan faktor psikologis, dipengaruhi motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline