Lihat ke Halaman Asli

Dee Daveenaar

Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Pandemi Meningkatkan Mobilitas Manusia Indonesia

Diperbarui: 1 Maret 2022   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

di bawah petunjuk ara (Dokpri)

Kemarin Ito Nat - tenanku ( penyewa lahan ) pamitan pulang kampung ke Tanah Tapanuli. Aku sudah menduga jika akan terjadi perubahan pasca istrinya mengalami PHK karena perusahaan tempat bekerjanya tutup ( Bandara Halim ).

Diantara beberapa tenan, Ito Nat yang bekerja sebagai pengemudi taksi online merupakan tenan yang paling gentle. Pembayaran tepat waktu kalaupun bakalan telat, dia akan info sebelumnya. Pernah saat jatuh tempo, dia sebenarnya sedang dirawat di Rumah Sakit eh dia keluar buat datang ke rumah membayar sewa. Sebenarnya sudah ditawari nomor  rekening bank, namun dia lebih memilih membayar tunai, dimana sembari membayar pasti membawa panganan. Sikap gentlenya yang lain adalah saat dia tahu aku sedang berkeliaran di service area belakang rumah tempat jemuran dan cuci piring,  dia tidak akan langsung datang. Tapi akan berdehem dulu atau memarkir motornya dikejauhan jadi kusempat masuk rumah buat pasang jilbab. Ito Nat non muslim loh.

Nat mengatakan pekerjaan yang akan ditekuninya  di Tapanuli nanti adalah bertani. Glek saya mendengarnya, secara dia itu bertubuh cukup tambun dan gerakannya kurang gesit, apakah sanggup bekerja sebagai petani?

Ada tanah perkebunan yang cukup luas menanti dan pastinya Nat tidak akan bekerja sendiri. Namun tetap saja kendali berada di tangannya. Mungkin kesadaran ini akan membuatnya bergerak lebih cepat dan gesit. Tubuh menjadi liat dan kesehatannya akan membaik. Selama jadi tenan, dia beberapa kali sakit bahkan 2 kali masuk Rumah Sakit yang lebih disebabkan lemahnya daya imun tubuh karena makan sembarangan dan kurang bergerak. Bukan hanya Nat semata yang beralih profesi jadi Petani, masih banyak hingga berpengaruh secara nasional. 

Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan beban tenaga kerja sektor pertanian saat ini meningkat karena banyak PHK di kota, di mana para pekerja kembali ke desa. Alhasil, tenaga kerja sektor ini menjadi 29,76 persen pada 2020 dari 27,53 persen pada 2019.

 "Padahal share pertanian ke PDB hanya 13 persen tetapi harus menanggung beban yang lebih berat akibat peningkatan tenaga kerja, jadi berpotensi akan menurunkan produktivitas sektor pertanian," katanya dalam diskusi Indef, Rabu (17/2/2021).

Dilain pihak, ketika kami singgah di Jogjakarta 3 hari, anak asuh saya -si Genduk bercerita kalau mereka akan hijrah kembali ke Jakarta. 4 tahun di sana, masa bulan madu dengan Jogjakarta hanya 2 tahun selanjutnya pandemi datang. Menantu dirumahkan, yang awalnya gaji jadi 30% lama-lama  tak bergaji. Memang dia masih dapat pekerjaan freelance dari beberapa media televisi di Jakarta. Ini membuat menantu berpikir dengan orderan yang selalu datang dari Jakarta, kenapa tak sekalian tinggal di Jakarta.

Genduk dalam hati bersyukur karena dia ingin mendekat ke keluarganya serta membantu Ibunya yang kewalahan mengurus rumah dengan 5 anak dan 2 orang dewasa yang sakit berat ( Stroke dan gagal ginjal).

"Ibu capek, Nak," kata-kata Ibunya yang membuatnya ingin segera mendampingi dan membantunya.

Genduk tak pernah menyampaikan ini pada suaminya karena tahu banget kalau Jogjakarta  is her husband dream.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline