Lihat ke Halaman Asli

Daud Ginting

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Resesi Seks Sinyal Kemerosotan Kemampuan Saling Mencintai

Diperbarui: 18 Desember 2022   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi burung merpati. | Shutterstock/Daniel Prudek via Kompas.com

Resesi seks tengah melanda beberapa negara, mulai dari Amerika, China hingga Korea Selatan. 

Resesi seks merupakan fenomena munculnya trend masyarakat enggan, atau "ogah" berhubungan seks. Sehingga angka kelahiran mengalami penurunan

Tingkat hubungan seks semakin menurun atau resesi seks (sex recession) menarik diperbincangkan karena merupakan pilihan hidup kontraversial, bagaikan mengingkari hubungan seks sebagai kebutuhan dasar manusia (physiological needs).

Abraham Maslow dalam teori hierarki kebutuhan menyebut seks sebagai kebutuhan fisiologis, setara dengan kebutuhan manusia akan oksigen, air, makanan, pakaian dan rumah yang disebut sebagai kebutuhan sandang pangan. Kebutuhan ini sering disebut sebagai aspek survival berkaitan untuk kelangsungan hidup manusia.

Dalam hierarki kebutuhan yang digambarkan berbentuk segitiga sama kaki atau berbentuk piramida, kebutuhan fisiologis berada pada tingkatan paling bawah, sebelum kebutuhan Security Needs (kebutuhan rasa aman), Social Needs (kebutuhan sosial), Esteem Needs (kebutuhan penghargaan), dan Self Actualization Needs (kebutuhan aktualisasi diri).

Maslow menjelaskan, manusia harus memenuhi kebutuhan paling rendah terlebih dahulu sebelum naik ke tingkat yang lebih tinggi, sampai ia bisa mengaktualisasikan dirinya. Manusia tidak bisa mencapai kebutuhan paling tinggi tanpa menyelesaikan kebutuhan paling rendah.

Kebutuhan fisiologis berada pada tingkatan paling bawah sebagai gambaran kebutuhan mendasar yang mesti dipenuhi terlebih dahulu sebelum ingin memenuhi kebutuhan selanjutnya yang memiliki tingkat lebih tinggi.

Ketika keinginan melakukan seks sebagai kebutuhan mendasar manusia mengalami kemerosotan, maka wajar jika hal itu jadi pertanyaan menarik. Karena sesungguhnya manusia adalah makhluk seksual, punya dorongan seksual, butuh berhubungan seks dan ingin kepuasan seksual.

Manusia adalah makhluk biologis memiliki naluri dan hasrat seksual untuk kesenangan diri, dan memungkinkan mengembangbiakkan keturunan (reproduksi). Untuk keperluan ini Tuhan menciptakan alat-alat reproduksi baik pada laki-laki maupun perempuan. Sehingga naluri dan hasrat seksual merupakan sesuatu yang melekat (kodrati) pada manusia.

RESESI SEKS

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline