Lihat ke Halaman Asli

Hendrikus Dasrimin

TERVERIFIKASI

Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Pengalaman Menerima Kunjungan Mahasiswa UIN dan Siswa MI

Diperbarui: 29 November 2022   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dialog bersama mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya (Dokumen Pribadi)

Pada bulan November ini, Gereja Katolik Gembala Baik Batu-Malang dikunjungi oleh dua kelompok pelajar dan mahasiswa. Kunjungan pertama terjadi pada tanggal 12 November 2022, dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Kunjungan kedua terjadi pada tanggal 26 November 2022 dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Abror Karangploso-Malang.

Kunjungan dan dialog mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya bertajuk "Peace Familiarity Camp", bertujuan untuk mengenal tempat ibadah dan panorama singkat tentang Gereja Katolik. Ratusan mahasiswa dari Program Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat ini dikordinir oleh ketua pelaksana, M. Alif Muttaqin.

Sementara itu, kunjungan siswa-siswa MI di tempat ibadah Katolik ini berjumlah 24 orang dan 6 guru pendamping. Acara yang disebut sebagai kegiatan "Outing Class" ini bertujuan untuk mengajak peserta didik untuk mengenal dan mempelajari tentang keberagaman agama dan tempat ibadah agama di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Projek Profil Pelajar Pancasila, dengan pembelajaran Tema 3 Kelas 2.

Sebagai tuan rumah, yang ikut hadir dalam kunjungan tersebut adalah pastor (Jawa: romo), ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) bersama beberapa seksi terkait, perwakilan Remaja Katolik (Remaka), perwakilan Orang Muda Katolik (OMK), perwakilan Pemuda Katolik (PK) dan kelompok Gusdurian Kota Batu.

Karena kedua kunjungan ini bertujuan untuk mengenal tempat ibadah sekaligus ingin mengenal sekilas tentang agama Katolik, maka dibuka pula sesi pertanyaan bagi para siswa dan mahasiswa yang ingin bertanya. Sebagai perwakilan, saya diberi kesempatan untuk menanggapi beberapa pertanyaan yang diajukan, baik itu dari para siswa MI maupun mahasiswa UIN.

Foto bersama siswa-siswi dan guru pendamping di dalam Gereja Katolik Gembala Baik Batu (Dokumen Pribadi)

Dalam ulasan kali ini saya ingin mensharingkan rangkuman dari beberapa pertanyaan dan jawaban pada saat kunjungan tersebut. Agar dapat mempersingkatnya, saya tidak membaginya secara terpisah dari kedua kunjungan yang berbeda jenjang pendidikan ini (yang tentunya memiliki bobot pertanyaan yang berbeda pula), tetapi keduanya disatukan dalam beberapa poin sebagai berikut:

Pertama: Apa nama Kitab Suci orang Katolik dan bagaimana garis besar bagian-bagian yang ada di dalamnya?  

Jawaban: Kitab Suci agama Katolik disebut Alkitab. Alkitab terdiri dari dua bagian besar, yaitu Kitab Suci Perjanjian Lama dan Kitab Suci Perjanjian baru. Bagian pertama adalah Kitab Suci Ibrani dari Kejadian sampai dengan nabi Maleakhi. Ini adalah Kitab Suci orang Yahudi, orang Israel sampai sekarang. 

Semua orang Kristen menerima Kitab Suci Ibrani ini. Orang Katolik menamakannya Kitab Suci Perjanjian Lama (Prorokanonika = artinya yang ditetapkan pertama kali pada waktu orang Israel menentukan dari sekian banyak buku itu mana yang masuk Kitab Suci).

Kitab Suci Ibrani ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Yunani bernama LXX (Septuaginta). Ada tambahan tujuh kitab juga pada kitab Daniel dan Ester yang ditulis dalam bahasa Yunani. Bagian yang LXX tambahkan pada Kitab Suci Ibrani itu adalah Deuterokanonika yaitu penetapan kedua. Bagian ini hanya diterima oleh orang Katolik dan Orthodoks sebagai Kitab Suci.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline