Lihat ke Halaman Asli

Hendrikus Dasrimin

TERVERIFIKASI

Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Destinasi Wisata Desa Hokor, Surga Tersembunyi di Nusa Tenggara Timur

Diperbarui: 21 Oktober 2022   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanjung Desa Hokor (Dokumen Pribadi)

Pemerintah Indonesia maupun beberapa pihak swasta telah berupaya mengembangan pariwisata berbasis pada potensi dan kemampuan masyarakat dalam mengelola kegiatan pariwisata. Salah satu upaya tersebut adalah melalui pengembangan desa wisata.  

Desa wisata merupakan sebuah kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik yang khas dan menarik untuk menjadi daerah tujuan wisata. Di kawasan ini, berbagai kearifan  lokal  seperti adat-istiadat, budaya, dan potensi alam, dikelola dengan baik untuk kepentingan sosial dan ekonomi masyarakat. Keunikan dan keaslian dan ciri khas suasana pedesaan menjadi modal utama daya tarik desa wisata.

Dari banyak desa wisata yang tesebar di seluruh nusantara, Desa Hokor memiliki potensi wisata yang khas dan sangat menarik. Desa Hokor terletak di wilayah selatan Kabupaten Sikka, berjarak 39 Kilo Meter (Km) dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka-Flores-Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan petah wilayah pemerintahan, Desa Hokor merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Bola, yang memiliki luas wilayah 11 Km2.

Desa Hokor memiliki potensi wisata yang sangat kaya, baik itu adat-istiadat, budaya dan potensi alam. Secara sekilas, penulis akan menguraikan beberapa potensi wisata yang ada di wilayah Desa Hokor.

1. Tari Bebing

Tari bebing adalah sebuah tarian adat Kabupaten Sikka yang hanya terdapat di Desa Hokor. Tari bebing merupakan sebuah jenis tarian perang yang memperagakan tentang perang masyarakat lokal pada zaman dahulu untuk melawan penjajah Belanda. Tarian tersebut dibagi dalam beberapa babak mulai dari pemilihan prajurut, perang, dan perayaan kemenangan setelah berhasil melawan musuh (penjajah).

Tarian khas yang beasal dari Desa Hokor ini sering mewakili Kabupaten Sikka, maupun Provinsi NTT dalam berbagai kegiatan festival budaya, baik tingkat lokal maupun nasional. Saat ini tarian bebing Desa Hokor diwadahi dalam sebuah sanggar tari yang diberi nama Sanggar Raga Dara.

Para penari bebing dalam acara 17-an (Foto: Yordan Yandris)

2. Padang Savana (Urun)

Desa Hokor memiliki sebuah padang savana yang terbentang dari atas gunung (iling Pigang) menuju laut Sawu. Padang savana Desa Hokor yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan urun Watumelur ini, memiliki pesona yang khas. Dari atas ketinggian bukit kita akan melihat panorama alam sekitar yang sungguh menakjubkan dengan tanjung-tanjung tajam yang menjorok ke laut.

Padang savana Desa Hokor (Dokpri)

3. Tebing Raga Natar

Desa Hokor dipagari oleh tebing batu cadas. Tebing yang menjulang megah itu seakan menjadi benteng pertahanan sekaligus simbol kekuatan bagi penduduk Desa Hokor. Tidaklah mengherankan jika Desa Hokor dijuluki sebagai "watu apar" atau kampung bebatuan karena terdapat banyak batu, termasuk memiliki tebing batu. Ke depannya tebing raga natar ini dapat dikembangkan sebagai potensi wisata panjat tebing atau paralayang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline