Lihat ke Halaman Asli

Hendrikus Dasrimin

TERVERIFIKASI

Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Jangan Marah Jika Ada Siswa Asrama yang "Ribut" Saat Jam Belajar

Diperbarui: 16 September 2022   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi siswa asrama sedang belajar (Dokumen Pribadi)

Salah satu keuntungan memasukan anak ke asrama adalah adanya tata aturan hidup berasrama yang dapat membentuk anak menjadi pribadi yang disiplin. Disiplin belajar adalah salah satu contoh hal yang diterapkan di sebuah asrama. Pada jam belajar biasanya semua siswa diwajibkan menggunakan waktu tersebut dengan baik untuk memperdalam pengetahuan mereka. 

Agar menciptakan suasana belajar yang kondusif dan tidak mengganggu orang lain, maka hal yang sangat dibutukan adalah menjaga ketenangan (silentintium).

Itulah yang biasanya terjadi. Siswa wajib menjaga keheningan saat belajar. Namun ketika menjadi pembina di asrama, pada suatu kesempatan saya pernah mengalami sebuah peristiwa yang membuat saya berpikir ulang tentang kebiasaan ini. 

Pada jam belajar, semua siswa diwajibkan berada di ruang kelas dan tetap menjaga keheningan. Namun dari kejauhan saya mendengar ada suara ribut, seperti orang yang sedang bercakap-cakap. Karena merasa suara itu tidak seharusnya ada pada saat jam belajar, maka saya coba mendekat ke arah asal suara itu. Ternyata saya mendapatkan dua anak asrama yang sedang berdiskusi.

Rencananya saya ingin menegur mereka karena mereka telah melanggar aturan disiplin jam belajar, yakni mereka tidak menjaga keheningan dan tidak berada di ruang belajar bersama teman lainnya. Belum sempat saya menyampaikan teguran, seorang anak menyapa saya dan menjelaskan tentang apa yang menjadi alasan mereka tidak bergabung bersama teman lain di ruang kelas. 

"Beberapa hari lagi kami akan mengikuti ujian. Kebetulan kami berdua punya cara belajar yang sedikit berbeda dengan teman lain. Kami tidak bisa belajar kalau hanya dengan duduk diam membaca. Jika kami tanya-jawab seperti ini, kami akan lebih muda memahami apa yang kami pelajari", jelas salah seorang dari antara mereka.

Pengalaman ini kemudian mengingatkan saya pada sebuah teori pembelajaran dikenal dengan The learning cell.  Salah satu bentuk pembelajaran aktif ini dikembangkan oleh Goldschmid dari Swiss Federal Institute of Technology di Lausanne. 

Teknik pembejaran The Learning Cell merupakan bentuk belajar kooperatif di mana siswa saling berpasangan, ada yang bertanya dan ada yang menjawab pertanyaan secara bergantian untuk mendalami sebuah materi pembelajaran. Teknik ini telah terbukti bahwa beberapa siswa dengan tipe belajar seperti ini dapat terbantu untuk lebih mudah memahami suatu materi yang dipelajari.

Pengalaman kejadian di asrama seperti yang disharingkan pada awal tulisan ini, dapat memberikan masukan bagi para pengelola asrama untuk juga mempertimbangkan tipe atau cara belajar setiap siswa. 

Memang kita tidak mungkin mengikuti semua cara belajar dari masing-masing anak, namun cara belajar siswa melalui diskusi seperti ini hendaknya difasilitasi. Jalan tengahnya adalah memberikan ruangan khusus bagi mereka yang belajar harus dengan cara berdiskusi, untuk memisahkan dengan mereka membutuhkan keheningan dalam belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline