Lihat ke Halaman Asli

Dasman Djamaluddin

TERVERIFIKASI

Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Hendaknya 100 Tahun Hari Kelahiran Mandela Menginspirasi Pilpres RI 2019

Diperbarui: 11 Juli 2018   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

prospectjournal.org

Sepintas tidak  ada kaitan memperingati 100 tahun hari lahirnya pemimpin kulit hitam Nelson Mandela dengan pencarian figur Presiden Republik Indonesia dalam Piilihan Presiden tahun 2019 mendatang. 

Tetapi melihat figur Nelson Mandela, di mana Perserikatan Bangsa-Bangsa ikut menghormati almarhum, meski hari lahirnya masih seminggu lagi, tetapi dunia bangga. Kita juga di Indonesia ingin mencari figur seperti Nelson Mandela di Pemilihan Presiden tahun 2019 mendatang.

lonelyplanet.com

Nelson Mandela lahir pada 18 Juli 1918. Tanggal 18 Juli 2018 ini, genap 100 tahun hari kelahirannya. Ia meninggal pada 5 Desember 2013.

Peristiwa penting yang perlu kita kenang adalah sikapnya yang tanpa kompromi ketika pada tahun 1976, Perdana Menteri Afrika Selatan PW Botha, di mana pemimpinnya masih berkulit putih, menawarkan pembebasan bersyarat dari dirinya, asalkan tidak kembali melakukan kegiatan politik. Apa yang ia jawab ?

"Tidak, saya tidak dapat memberikan sesuatu janji, pada saat saya dan kalian semua tidak dalam keadaan merdeka. Kemerdekaanmu dan kemerdekaanku tidak dapat dipisahkan," jawab Nelson Mandela dengan tegas. Karena keteguhannya itulah, ia tetap ditahan hingga menderita penyakit paru-paru.

Nelson Mandela ditahan selama 27 tahun dan dibebaskan dari penjara pada hari Minggu, 11 Februari 1990, tepat pukul 21.00 WIB dan terlambat satu jam dari rencana semula. Dengan tubuh agak kurus, ia melangkah keluar dari pintu gerbang penjara Victor Verster di kota Paarl, Afrika Selatan. Ia disambut dengan luapan kegembiraan, baik isteri, anak-anak dan sanak keluarga, maupun pendukungnya. Mereka berangkulan sejenak, melepas rasa rindu dan sempat pula meneteskan air mata.

Peristiwa pelepasan Nelson Mandela yang telah mendekam selama 27 tahun, merupakan peristiwa bersejarah buat rakyat kulit hitam Afrika Selatan. Dia lah pejuang yang dengan tabah dan konsekuen berusaha mati-matian memperjuangkan rakyatnya agar hidup bebas dan terlepas dari kungkungan rejim apartheid, yang membedakan warga negara berdasarkan warna kulit di Afrika Selatan.

Nelson Mandela dan rakyatnya waktu itu telah bersatu.Ketegaran sikap dan kekerasan hatinya akhirnya membuahkan hasil.  Waktu itu ketika Afrika Selatan dipimpin F.W. de Klerk, malah ia berbalik mengemukakan syarat-syarat pembebasan bagi dirinya. Itu terjadi sebelum ia dilepas. 

Ketika keyakinan telah tumbuh dalam diri seseorang, maka sulit untuk dihancur-leburkan, bahkan mereka siap mati demi mempertahankan pendirian itu. "Nyawa boleh lepas dari tubuh, tetapi keyakinan tidak," itulah ungkapan seorang martyr.

Nelson Mandela tidak berbeda dengan seorang martyr, karena ia juga berprinsip demikian. Jika rakyat belum mendapat perlakuan sama, maka sulit bagi dirinya melepaskan tanggung jawab sebagai pemimpin. Ketika menang menjadi pelindung, dan ketika kalah menjadi prajurit terakhir yang harus tetap tinggal di tempat.

graziadaily.co.za

lonelyplanet.com

alamy.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline