Lihat ke Halaman Asli

Dasman Djamaluddin

TERVERIFIKASI

Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Anjuran Sejarawan Asvi Warman Adam tentang BM Diah dan Herawati Diah Pahlawan Nasional Sangat Tepat

Diperbarui: 23 Mei 2018   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Ketika Yayasan Pustaka Obor Indonesia menyelenggarakan bedah buku "Catatan BM Diah Peran 'Pivotal' Pemuda Seputar Lahirnya Proklamasi 17-8-'45," pada hari Senin, 21 Mei 2018, bertema "Idealisme dan Pragmatisme Pemuda Indonesia Masa Kini" peserta merasa tergugah mengkritisi idealisme dan pragmatisme pemuda Indonesia.

Berbicara tentang pemuda Indonesia, benar apa yang dikatakan dua pembicara diskusi, masing-masing Sejarawan Asvi Warman Adam dan Bonnie Triyana, bahwa Sumpah Pemuda 1928 menginspirasi Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Kemudian melahirkan Angkatan 1966, 1998 dan 2018.

Sudah tentu peranan Pemuda BM Diah di dalam buku yang sedang didiskusikan, ketika ia menjadi ketua Angkatan Baru Indonesia bersama-sama Soekarni, Chaerul Saleh, Soepeno, Harsono Tjokroamunoto, Wikana, Asmara Hadi,  tidak bisa begitu saja dilupakan di dalam melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Juga peranan tiga pemuda lainnya, yaitu Sjarief Thayeb, Sudiro dan Gultom.

Menurut Asvi Warman Adam, pemuda-pemuda inilah yang mendesak Soekarno-Hatta ketika dibawa ke Rengasdengklok mendesak Bung Karno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan 17 Agustus 1945. Menurut Asvi, peranan pemuda saat ini begitu penting. 

dokpri

Di dalam buku "Catatan BM Diah...," yang didiskusikan di Penerbit Buku Obor tersebut, sebagai penyunting dan moderator, memang saya berharap buku yang awalnya memang ditulis BM Diah berjudul "Angkatan Baru '45," membangkitkan semangat yang diwariskan oleh pemuda masa lalu.  Memang ada juga pihak-pihak yang mengatakan, untuk apa kita harus bicara tentang sejarah, karena bukankah sejarah itu berbicara tentang masa lalu?

Memang benar, ujar Asvi Warman Adam, berbicara sejarah adalah berbicara tentang masa lalu.Tetapi yang harus digarisbawahi penguasaan terhadap masa lalu dapat membantu mengontrol masa sekarang. Masa lampau dikontrol tegas Asvi, bukanlah demi kelampauannya, melainkan dalam rangka mengendalikan masa kini. Memang benar, apa yang dikatakan Asvi, tanpa belajar sejarah, seseorang tidak mungkin bisa menjadi bijak.

Asvi juga mengulas mengenai peranan BM Diah menyelamatkan konsep asli proklamasi yang dibacakan Bung Karno-Hatta pada 17 Agustus 1945. Awalnya, ketika Bung Karno, Hatta, Acmad Soebardjo pulang dari Rengasdengklok, Achmad Soebardjo menawarkan tempat di kediaman Laksamana Muda Maeda untuk membicarakan konsep proklamasi yang akan dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi. Pada waktu itulah, Bung Karno menulis konsep teks proklamasi yang Bung Hatta dan Achmad Soebardjo serta menugaskan Sajuti Melik untuk mengetik konsep tulisan tangan Bung Karno penuh coretan koreksian. Setelah diketik, konsep asli proklamasi tulisan tangan Bung Karno itu dibuang saja oleh Sajuti Melik. Pemuda BM Diah yang juga hadir sebagai wartawan"Asia Raya," memperhatikan Sajuti Melik mengetik dari belakang. Sajuti Melik membuang saja konsep asli itu setelah diketik.

Di dalam situasi seperti inilah, naluri kewartawanan BM Diah muncul. Konsep asli teks Proklamasi itu dipungut BM Diah.  Pada 19 Mei 1992, Presiden Soeharto sambil tersenyum memegang konsep asli naskah Proklamasi tulisan tangan Bung Karno yang diserahkan BM Diah di Bina Graha, Jakarta. Ikut menyaksikan pada waktu itu, Mensesneg Moerdiono. Di samping BM Diah hadir Gubernur DKI Tjokropranolo.

Diskusi ini kemudian ditutup. Sebagai sebuah catatan penting memang terungkap pernyataan Sejarawan Asvi Warman Adam, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), bahwa mengingat jasa BM Diah dan Herawati Diah, maka suami istri itu patut dianugerahi Pahlawan Nasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline