Lihat ke Halaman Asli

Mari Bersama Cegah Difteri

Diperbarui: 13 Januari 2018   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: tribunnews.com

Satu hal yang sedang menjadi viral di tengah masyarakat kita dewasa ini adalah  mewabahnya penyakit Difteri. 

Meskipun penyakit ini sedang viral dalam makna heboh menjadi perhatian, tetapi sesungguhnya penyakit ini bukan salah satu penyakit viral dalam arti penyakit yang disebabkan oleh virus. 

Dilihat darai penyebabnya, Difteri adalah penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphteriaeyang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit.dan dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak, dengan demikian, difteri merupakan salah  satu penyakit bakterial yang menular. 

Kita menggolongkan penyakit difteri salah satu .Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. Data anagka kejadian (aksedensi)  penyekit ini di Indonesia dari Januari hingga November 2017 ada 593 kasus difteri terjadi  dengan angka kematian 32 kasus.  

Kejadian ini tersebar di 95 kabupaten-kota pada 20 provinsi di seluruh Indonesia. Menurut catatan yang ada  sebanyak 66 persen dari keseluruhan kasus difteri yang terjadi sepanjang 2017 di seluruh Indonesia adalah karena penderitanya tidak diimunisasi.

Jika seseorang tertular difteri, masa inkubasi dua hari hingga lima hari dan akan menular selama dua minggu hingga empat minggu. Penyakit itu sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat.  

Secara umum, gejala-gejala dari penyakit difteri meliputi:: Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel; Demam dan menggigil; Sakit tenggorokan dan suara serak; Sulit bernapas atau napas yang cepat; Pembengkakan kelenjar limfe pada leher sehingga leher nampak seperti leher sapi (Bull nec); Lemas dan lelah; Pilek. 

Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah. Gejala yang spesifik pada  Penyakit difteri  berupa selaput putih keabu-abuan di tenggorokan atau hidung yang dilanjutkan dengan pembengkakan leher atau disebut dengan bull nec`

Seperti dijelaskan di atas bahwa penyakit difteri ini sangat menular dengana penularan  melalui udara, yaitu lewat nafas atau batuk penderita. terdapat bebarap hal yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan kuman difteri selain pencehgahan dengan vaksinasi. 

Beberapa cara tersebut adalah, sebagai berikut, pertama dan utama adalah imunisasi; hindari kontak; gunakan masker; pola hidup bersih dan sehat,; penggunaan antibiotik bagi yang sudah terinfeksi`

Sebagai salah satu  cara untuk mencegah penularan difteri adalah melalui imunisasi.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline