Lihat ke Halaman Asli

Darmawan bin Daskim

Seorang petualang mutasi

Bisakah Merengkuh Kebaikan dan Perbaikan dengan Kerja ala Kadarnya?

Diperbarui: 25 Juni 2021   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kerja keras, dokumentasi pribadi

Sebagai karyawan, pernahkah Anda mendapati penghasilan tak berdaya mencukupi kebutuhan?

Besar pasak daripada tiang terbuka hinggap kepada karyawan dengan penghasilan rutin berupa gaji dan tunjangan. 

Bilamana besar pasaknya muncul saat momen tertentu melunasi tagihan rumah sakit, mendadak mempercantik tunggangan gegara ditabrak, atau dadakan lainnya, tentunya tak terlalu jadi soal. 

Bagaimana bila besar pasaknya acapkali tiap bulan, tiap minggu, atau tiap hari? Mungkin Anda butuh jasa konsultan keuangan profesional.

Seminar pengelolaan keuangan bisa saja jadi solusi sebelum menyewa konsultan keuangan profesional. 

Namun, sebelum ambil langkah tersebut, quote Ustadz Ahmad Syahrin Thoriq, Lc, pengasuh Pondok Pesantren Subulana, Bontang, Kalimantan Timur insya Allah dapat menjadi pilihan solusi tepat.

"Jika telah berkerja keras, namun hanya bergaji kecil, kita pantas untuk berharap Allah Yang Mahakasih menambahkan keberkahan, keselamatan, kesehatan, dan pahala sebagai gantinya. Bila bergaji besar, namun kerja hanya ala kadarnya, seharusnya kita khawatir Allah Yang Mahaadil akan menimpakan kecemasan, kekurangan, penyakit, dan dosa sebagai tebusannya."

Memang quote motivasi kerja senada dengannya banyak tersebar, tetapi quote yang diperoleh dari WhatsApp Group (WAG) SUBULANA I tersebut tidak hanya bernuansa pemberian harapan indah, sebaliknya juga bernuansa ancaman.

Meski kecil besarnya nominal angka gaji seseorang sering kali jadi bahan perdebatan, tentunya ada perbandingan lain sebagai standardisasi untuk menyadarkan gaji yang diterima termasuk kecil atau besar.

Sederhananya, cukup dengan kerja keras, baik yang bergaji kecil maupun yang bergaji besar, insya Allah keberkahan, keselamatan, kesehatan, dan pahala bakal didapat. Tentunya syarat dan ketentuan berlaku. 

Kerja keras di sini tidak termasuk kerja korup. Korup yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online diartikan (1) buruk, rusak, busuk dan (2) suka memakai barang (uang) yang dipercayakan kepadanya; dapat disogok (memakai kekuasaannya untuk kepentingan pribadi) tak layak berharap keberkahan, keselamatan, kesehatan, dan pahala.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline