Lihat ke Halaman Asli

Lutva Nanda Bayu Setyawan

Mahasiswa UIN Walisongo

Peran Pewayangan Sunan Kalijaga dalam Penyebaran Islam

Diperbarui: 29 Juni 2021   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran Pewayangan Sunan Kalijaga dalam Penyebaran Islam | NU Online

Walisongo sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia dikarenakan dalam penyebaran agama islam di Indonesia khususnya di pulau jawa walisongo memiliki pengaruh yang bisa dibilang besar. 

Adapun walisongo yang terkenal salah satunya adalah Sunan Kalijaga. Beliau dikenal memiliki toleransi yang tinggi. Yang mana bisa menyebarkan agama islam tanpa menggunakan kekerasan maupun peperangan. Sebaliknya, beliau menggunakan kebudayaan sebagai perantara untuk memasukan filosofi-folosofi keislaman.

Baca juga: "Lingsir Wengi", Lagu yang Bisa Panggil Setan Ciptaan Sunan Kalijaga

Seperti halnya pewayangan, pewayangan sudah ada sebelum agama islam ada di pulau Jawa yang mana biasanya bercerita tentang cerita-cerita hindu seperti Ramayana dan juga Mahabharata, pada saat Sunan Kalijaga menyebarkan islam tidak berarti langsung melarang masyarakat untuk melihat pewayangan. 

Akan tetapi beliau menambah tokjoh pada cerita tersebut dengan sebutan Punokawan yang mana terdiri dari Semar,Petruk,Gareng,Bagong. Dan memasukan filosofi-folosofi keislaman. Hal itulah yang membuat masyarakat Jawa tanpa sadar tertanam ajaran-ajaran islam dihati mereka.

Seperti halnya perkataan salah satu tokoh postmodern yang bernama Jean Baudriland tentang Simulasi dan Simulacra. Yang mana masyarakat media menerima informasi dan menyerapnya. Hal ini yang membuat masyarakat menganggap informasi tersebut adalah suatu kebenaran. Setelah mensimulasi menurut Jean Baudriland masyarakat akan mengeluarkan apa yang tadi dia dapatkan dari simulasi dan yang dianggap sebuah kebenaran ke dunia nyata.

Baca juga: Pesan Sunan Kalijaga buat Kita

Mungkin itu yang dirasakan masyarakat Jawa waktu itu, karena senangnya mereka dengan media dakwah pewayangan yang tanpa disadari telah dimasuki filosofi-filosofi keislaman oleh Sunan Kalijaga tersebut maka tanpa sadar mereka juga menanamkan filsafat keislaman didalam tingkah laku keseharian mereka.

Dan seperti halnya perkataan tokoh postmodern juga yang bernama Michel Foucault yang mana pernah mengatakan bahwa pengetahuan mempengaruhi kekuasaan. Begitu juga dengan masyarakat Jawa, karena Sunan Kalijaga adalah orang yang memiliki penetahuan tentang pewayangan yang dia buat, maka tidak jarang juga Sunan Kalijaga mendapat pertanyaan dari masyarakat akan kebaikan,kejahatan,kebijaksanaan para tokoh yang di dalangi oleh Sunan Kalijaga. Karena pengetahuan tersebut juga Sunan Kalijaga bisa menjawab dan menceritakan serta memasukan sedikit demi sedikit filosofi keislaman.

Baca juga: Kisah Sunan Kalijaga dan Pertemuannya dengan Nyi Roro Kidul

Begitulah islam yang Sunan Kalijaga dan Walisongo ingin diajarkan dipulau Jawa ini, mereka ingin memperlihatkan bahwa begitu indah dan damainya agama islam itu, tidak seperti sekarang yang terkadang diidentikkan dengan kekerasan dan juga terorisme. Yang mana seperti agama dan kebudayaan itu selalu bertentangan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline