Lihat ke Halaman Asli

Danu Supriyati

Penulis lepas

Lelaki yang Menjinakkan Naga (3/3)

Diperbarui: 27 Januari 2023   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi


Waktu menggelinding layaknya bola di lapangan hijau. Nathan menamatkan SMA tanpa kendala. Teman-teman dan semua guru yang begitu friendly sangat membantu penyembuhan hatinya. Kasih melimpah dari orang-orang yang notabenenya beda etnis adalah anugerah di balik segala ujian hidup.

"Lakukan dari hati maka kepala barongsai itu akan terasa ringan! Tajamkan intuisi agar feel gerakan dapat selaras dengan musiknya!"

Saat berperan sebagai pelatih, Om Agum begitu garang. Ketegasannya semata-mata untuk melatih mental para murid sanggar. Nathan sendiri masih sering limbung saat menari sambil mengenakan kostum barongsai.

"Ternyata kepala singa ini berat, Om. Aku kuwalahan saat mengimbangi tempo musik yang cepat," keluh Nathan dengan jujur.

"Taklukkan kesumat yang bersemayam di dalam ruhmu. Jika jiwamu bersih maka energi positif liong akan terpancar dan meringankan langkahmu."

"Mungkin aku memang tidak berbakat."

"Optimis, disiplin, konsisten dan pegang teguh komitmen yang telah kamu ambil."

"Bagaimana kalau penampilanku nanti memalukan?"

"Kesampingkan ego dan jalin kerjasama dengan rekanmu. Kekompakkan kalian adalah penentu saat tampil."

"Tapi, Om ...."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline