Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Fenomena Paylater di Tengah Menjamurnya Pinjol Ilegal

Diperbarui: 13 Mei 2022   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pnjaman online (Dokumentasi Shutterstock)

Lebih baik dibayar kemudian hari daripada tidak belanja sama sekali

Kemajuan teknologi telah mengubah kebiasaan masyarakat. Beberapa aktivitas mulai beralih dari konvensional ke digital. Peralihan itu meliputi banyak sektor, mulai dari interaksi sosial, belajar, hingga belanja. 

Zaman sekarang, belanja tidak perlu lagi repot-repot datang ke mall. Tanpa ikut antre dengan yang lain, kita sudah bisa memesan barang yang diinginkan sambil rebahan di kasur. 

Menjamurnya marketplace membuat toko dan brand besar ikut serta dalam pasar online tersebut. Tidak hanya itu, pihak penyedia aplikasi juga membuat strategi agar para pengguna betah belanja.

Strategi tersebut beragam, misalnya dengan cara membuat rank pengguna yang tediri dari member silver, gold, hingga premium. Untuk mencapai rank itu tentu harus menyelesaikan misi seperti dalam game. 

Bedanya, di dalam misi ini pengguna harus menyelesaikan tantangan belanja. Misalnya sebulan harus belanja beberapa kali. Disadari atau tidak, hal itu bisa membuat seseorang gila belanja.

Jika sudah naik ke rank yang lebih tinggi, maka reward yang diberi bisa berupa diskon besar hingga cash-back. Itulah bentuk achievement dalam marketplace. 

Selain rank di atas, jika kita rajin menyelesaikan misi belanja dan telah mencapai rank premium, biasanya pihak aplikasi akan memberi hadiah spesial berupa paylater. 

Paylater adalah metode menangguhkan pembayaran atau berutang yang harus dilunasi dikemudian hari. Paylater makin digandrungi setelah menjamurnya marketplace. 

Metode paylater menjadi primadona selain metode pembayaran e-wallet, transfer, dan melalui minimarket. Paylater semakin melejit di Indonesia pada saat pandemi covid-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline