Lihat ke Halaman Asli

Dan Jr

TERVERIFIKASI

None

Selebritas, Sampai Kapan Kita Menelanjangi Mereka?

Diperbarui: 23 November 2018   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bermimpi menjadi selebritis berarti menyerahkan seluruh kehidupan kepada publik. Bukan berarti publik berhak memperlakukan siapapun termasuk selebriti seolah mereka punya hak untuk itu. 

Belakangan terdengar kabar perceraian Gading Marten dengan Gisel bekas finalis Indonesian Idol. Lalu, buru-buru kita mencari sebab, entah berita itu benar atau tidak yang penting jadi terdepan memberikan kabar. Kalaupun kisah itu benar, bukankah tidak sepatutnya kita menelanjangi kehidupan mereka dimata orang banyak.

Kisah Gading-Gisel yang mengejutkan sebab selama ini terlihat begitu mesra dilayar kaca mengingatkan saya pada beberapa kejadian selebritas dimasa silam. 

Mari kita sebut perseteruan Maia Estianty dengan Dhani Ahmad yang bermula dari hubungan terlarang pentolan Dewa itu dengan rekan duet Maia saat itu Mulan Kwok. Atau maju kedepan, melihat kandasnya rumah tangga Anang dan Krisdayanti.

Media sibuk memberitakan sana-sini, membuat kabar tidak hanya menjadi tersebar pada telinga yang tak seharusnya. Kita tidak benar-benar tahu apa yang sedang terjadi, hal ini sedikit banyak juga membiarkan para selebritas  menjadi korban kedigdayaan publik dalam menghakimi mereka. Yang lebih fatal, terkadang berita mereka dimuat tanpa sepengetahuan sang selebriti. Atau bahkan berita fiktif belaka.

Sebut saja Luna Maya beberapa waktu lalu mengunggah sebuah cerita interview dengan sebuah tabloid di media sosialnya. 

Luna Maya mengaku tidak pernah melakukan wawancara yang sudah menjadi konsumsi masyarakat banyak itu. Ataupun kalau benar ada wawancara tersebut, bisa dipastikan Luna Maya tidak pernah mengizinkan ditayangkan dengan satu dan lain alasan. 

Sebab tidak mungkin nama sebesar bekas bintang iklan sabun itu mempertaruhkan kredibilitasnya hanya untuk melawan sebuah tabloid yang bisa dikatakan cukup berpengaruh bagi kehidupan seblebriti setidaknya sebelum zaman internet seperti sekarang ini.

Lagi pula, apa untungnya bagi kita menikmati problematika hidup orang lain. Bukankah yang kita saksikan di televise hanyalah karya mereka. Bahwa seorang bisa bernyanyi dengan indah sampai ke telinga, atau acting yang apik membuat kita terpesona. 

Apakah orang itu seorang yang bagaimana dalam hidup pribadinya bukan urusan kita sama sekali. Sebab kehidupan dibelakang layar bukanlah tanggung jawab kita untuk menghakimi.

Fenomena ini setidaknya menjadi sebab dari menjamurnya tayangan infotainment yang tidak penting di media kita. Alih-alih menceritakan kesuksesan para selebriti sebagai panutan, acara TV ini terjebak untuk memberitakan kisah kehidupan orang lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline