Lihat ke Halaman Asli

Damiri Alawi

Penulis Lepas

Tak Perlu Ada Senja Untuk Sore Ini

Diperbarui: 4 Maret 2023   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kebanyakan orang mempunyai perspektif bahwa menghabiskan waktu sore hari dengan menikmati senja adalah hal yang istimewa, apalagi menikmati senja bersama yang terkasih. Membuat suasana semakin bersahaja. Ombak dengan riaknya, sang angin dengan burung camar-nya, sedangkan aku dengan kamu.

Namun apa daya, terkadang cuaca memang sulit diprediksi, cerah langit biru berganti dengan awan hitam yang memayungi kota, kemudian dengan cepatnya menurunkan hujan dan memaksa kita untuk berteduh di taman kota. Sementara itu biar motor saja yang kuyup.

Aku melihat parasmu, kulihat raut wajahmu tak mempermasalahkan hujan yang turun, dan juga tak mempermasalahkan tidak bisa menikmati senja yang akan membuat suasana lebih bersahaja. Malahan sebaliknya, kau senang sekali berbicara. Berbicara tentang apa saja. Tentang ikan paus di laut bahkan tentang bunga padi di sawah.

Tawamu pun pecah, tatkala lelucon dariku bisa membuat suasana lebih nyaman. Dan senyummu pun indah bagai lengkung pelangi dengan berbagai warna. Betapa senyum itu ingin ku jaga walau harus meregang nyawa.

Ku rasa tak perlu ada senja untuk sore ini. Selagi aku denganmu, di cerah ataupun gemuruh badai, dan di tempat seperti apapun akan tetap indah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline