Lihat ke Halaman Asli

Damanhuri Ahmad

Bekerja dan beramal

Utamakan Pendidikan Akhlakul Karimah

Diperbarui: 8 September 2022   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah kelas di lingkungan Pesantren Darul Ulum Padang Magek. (foto dok damanhuri)

Sekitar dua tahun saya di Surau Baru, pusat Pondok Pesantren Darul Ulum Padang Magek, banyak sekali pelajaran dan kedewasaan yang saya rasakan.

Tinggal di Surau Bawah, dan setelah ikut dalam satu kelompok, dan memilih tinggal di Surau Gaek Peto, di belakang Surau Baru.

Kala itu, pesantren dibawah pimpinan Suhaili Ya'kub. Bersama dia banyak guru-guru senior yang ikut mengajar di pesantren itu.

Ada H. Kakan, Ali Nurdin Manjang, M. Nur. Mereka semuanya tenaga pengajar pagi, dan Manjang malam hari dengan seluruh santri senior, mengaji di atas anjung Surau Ateh.

Sementara, di asrama bersama santri, ada Iskandar Tuanku Kuniang, Anwar Tuanku Sutan Marajo, M. Jalil Tuanku Majolelo, Syahrial Tuanku Sati dan lainnya.

Kegiatan latihan dakwah alias muhadarah, dilakukan seminggu sekali dengan bergantian tempat di surau yang tiga.

Yakni, Surau Baru, Surau Tabiang, dan Surau Tungga. Para santri dan guru yang tampil pun bergantian, sehingga muhadarah berjalan dengan sangat mengasyikan.

Yang menjadi tumpuan dan titik akhir dari pembentukan akhlakul karimah para santri, adalah pendidikan dan praktek shalat berjemaah setiap waktu.

Sepanjang santri tidak keluar pesantren, pelaksanaan ibadah wajib secara berjemaah itu wajib hukumnya. Bagi santri dan guru yang melanggar, ada sanksinya diberlakukan.

Sebab, shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dari shalat berjemaah itulah para santri terlatih disiplin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline