Lihat ke Halaman Asli

DAIL MA RUF PTY

Guru Inspiratif Menginspirasi siapa saja

Menulis Setiap Hari, Maka Kamu Jadi Penulis

Diperbarui: 6 September 2022   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

The Power of  Writing  and My Eksperience

Oleh : Dail Ma'ruf, M.Pd

Kekutan Sebuah Tulisan

Tulisan dan lisan adalah bahasa untuk menyampaikan pesan (massage) dari penyampai (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) dalam proses komunikasi. Keduanya bertujuan sama yaitu menyampaikan pesan.  Bedanya pada sisi media saja, jika lisan medianya menggunakan mulut dan lidah, sedangkan pada tulisn medianya berupa coretan tinta atau ketikan.

Untuk mengkomunikasikan pesan lisan semua orang mampu melakukannya kecuali yang ditakdirkan tuna wicara, namun ia dapat diajari bahasa isyarat. Sedang untuk berkomunikasi lewat tulisan tak semua orang mampu melakukannya. Karena kebiasaan, dan latihan setiap hari, orang yang awalnya tak bisa menulis dapat berubah  menjadi seorang penulis  hebat.

Menulis menjadi sebuah keterampilan hidup yang bermanfaat dan bersifat eklusive karena faktanya  banyak orang bisa bicara, dan sedikit orang yang mampu menulis.  

Semakin sedikit lagi dari sekian penulis yang tulisannya bagu dan bisa dipahami orang banyak. Buktikan saja dalam keluarga anda, siapa diantara mereka yang jadi penulis, punya buku?. Di tempat kerja atau di Sekolah, perhatikan dan amati adakah diantara mereka bahwa ia seorang penulis?.

Jika jawabannya sama, sedikit bahkan tidak ada, maka benarlah bahwa penulis itu istimewa dan punya power serta dihargai di Masyarakatnya. Menulis merupakan aktifitas kompleks dan kolaboratif antara pikiran, perasaaan, dan seni. Menulis menjadi sebuah aktivitas yang dipandang berat karena terlanjur diidentikan dengan mikir, konsep dan data.

Padahal menulis hakikatnya  adalah kegiatan yang fans dan enjoy untuk mengungkapkan pemikiran, dan perasaaan dari penulis dalam refleksi tulisan secara mengalir, indah dan bermakna. Sehingga dalam sebuah tulisa ada keterpaduan ilmu pengetahuan, pengalaman dan pikiran serta perasaan dari penulis dalam tulisannya.

Kekuatan sebuah tulisan  terletak dari 2 hal pertama jiwa penulisnya, dan kedua tema dan pembahasan yang dipaparkannya. Semakin mengutif pendapat tokoh dunia, atau rujukan akademik, maka tulisan itu dianggap semakin baik mutunya. Bahkan ada Presiden Negara yang takut pada wartawan, takut diberitakan.

Pengalamanku Menjadi Penulis

Gabung di kelas Belajar menulis asuhan Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd atau Om Jay di era pandemi Covid19 menjadi awal sejarah baru dalam kehidupan saya. Pada bulan Juli 20021 saya gabung di WAG BM.20. Ada beberapa yang terus aktif komentar di sana, menyapa peserta dan posting persyaratan ikut kelas ini.

Persyaratannya untuk ikut dan bisa lulus dari  KMB-20 ada 2 yaitu : Pertama : memiliki blog atau sejenisnya. Kedua menyimak dan membuat resme materi minimal 20 dari 30 pertemuan dan ketiga sudah menerbitkan buku solyang diadakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline