Lihat ke Halaman Asli

Dafa RosiBerliana

Mahasiswi Gunadarma

Karena Pandemi, UMKM Beralih Online

Diperbarui: 9 November 2020   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nazeeya fashion store - source: narasumber 

Penulis: Dafa Rosi Berliana dan Ayu Desti Lailatul Qodariah

Tangerang  - krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 terus meresahakan masyarakat. Salah satunya adalah sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

UMKM merupakan pihak yang sangat rentan di tengah situasi pandemi. Tak sedikit diantara mereka yang menutup usahanya akibat adanya pandemi ini. Salah satunya, pemilik bagi UMKM yang pasti sangat merasakan dampaknya. Seperti para pemilik UMKM yang bergerak di bidang fashion misalnya, pendapatan selama masa pandemi tentunya tidak sebanyak biasanya, karena konsumen cenderung melakukan pengeluaran untuk kebutuhan esensial, seperti produk kesehatan.

Sementara itu, pelaku UMKM yang masih bertahan juga tak luput dari ancaman kesehatan yang terus menghantui. Karena, setiap hari mereka harus melayani dan bertransaksi dengan banyak orang secara silih berganti. Mereka juga tidak bisa menghindari kontak fisik sehingga penularan virus tentu lebih rentan terjadi.

Dalam sesi wawancara pada Jumat, (06/11/2020), Rehan, seorang pemilik butik fashion wanita mengaku bahwa tidak menutup fakta, pandemi Covid-19 ini memang sangat berdampak bagi mereka pemilik UMKM terutama yang baru-baru ini berdiri seperti usaha miliknya. meskupin begitu, dia mau tidak mau harus tetap menjalankan usahanya mengingat dia memiliki karyawan yang harus di gaji.

Penurunan peminatan memang tidak bisa dihindari. Pemilik UMKM lah yang dipaksa berpikir bagaimana cara memperbaiki perekonomian mereka tanpa memperperah penularan covid-19, khususnya di daerahtempat tinggal mereka.

"Awal awalnya sih iya, e.. berkurang ya untuk yang dateng ke toko. Tapi, e.. semakin kesini alhamdullillah sih sudah agak mulai kembali normal gitu. Karena di kita juga menerapkan protokol kesehatan di depan sebelum masuk butik itu kita sediakan hand sanitizer dan diwajibkan untuk memakai masker juga." Ujar Rehan.

Rehan mengatakan, dia cukup khawatir untuk melayani pembeli secara langsung. Untuk itu, dia membatasi jumlah orang yang masuk kedalam butiknya dan dilakukan secara bergilir. Pengunjung juga tidak diperkenankan mencoba baju guna mempersingkat waktu pengunjung berada di dalam butiknya.

Pencegahan lain yang Rehan lakukan di butiknya adalah dengan mewajibkan pengunjung memakai masker dan menggunakan handsanitizer yang telah disediakan sebagai bagian dari upaya pencegahan Covid-19. "Kalo kita sih di depan itu selalu menyediakan hand sanitizer. Terus mewajibakan setiap yang dateng itu menggunakan masker." Jelas Rehan.

Berkurangnya pengunjung yang datang ke toko membuat para pemilik UMKM seperti Rehan memutar otak untuk menjangkau pelanggan mereka yaitu dengan beralih berjualan secara online.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline