Kalau dipikir-pikir, ternyata banyak juga ya pesepakbola muslim yang bermain di liga Eropa. Bahkan, sebagian mereka pesepakbola terkenal dan populer di tengah-tengah kita yang bermain di klub-klub besar.
Sebut saja di Real Madrid ada Mesut Ozil, Sami khedira, dan Karim Benzema. Di Barcelona ada ibrahim affelay dan Eric Abidal. Di Juventus ada Hasan salihamidzic. Di Ajax ada Miralem Sulejmani. Di Arsenal ada Samir Nasri, Abou Diaby, dan Bacary Sagna. Di Manchester City ada Edin Dzeko. Di Bayern Muenchen ada Frank Ribery. Di Stutgart ada Khalid Boulahrouz dan serdar tasci, Di leverkusen ada Eren Derdiyok dan Omer Toprak. Di Palermo ada Samir Ujkani. Di Udinese ada Samir Handanović. Dan masih banyak lagi.
Banyak, bukan? Tapi tentu saja posisi mereka tetap minoritas di sana. Mereka tetap perlu bersabar. Sebab, seringkali mereka harus mempertahankan keyakinannya di tengah budaya yang berbeda dengan yang mereka anut. Tidak jarang dibutuhkan ketahanan mental agar mereka bisa mempertahankan dan menjalankan keyakinan yang dipeluk. Tujuannya tak lain agar mereka tetap eksis dan mampu berprestasi di liga yang mereka geluti.