Lihat ke Halaman Asli

Cucum Suminar

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Memanjakan Buah Hati di Taman Kelinci Batam

Diperbarui: 15 Juli 2018   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petugas dan pengunjung saat berinteraksi dengan kelinci. | Dokumentasi Pribadi

Matahari bersinar cukup terik saat saya dan suami menuju Taman Kelinci, Batam, Kepulauan Riau. Jam sudah menunjukan pukul 11.30 WIB saat kami sampai di wilayah Sekupang, Batam. Meski tinggal beberapa meter menuju lokasi, kami justru ragu untuk melanjutkan perjalanan.

Berkunjung ke objek wisata outdoor pada saat tengah hari, rasanya bukan waktu yang tepat, terlebih cuaca di Batam cukup menyengat. Alhasil, untuk memutuskan jadi berkunjung atau tidak, akhirnya kami membelokan kendaraan terlebih dahulu ke sebuah kedai makan di sekitar wilayah tersebut.

Bagian depan Taman Kelinci. | Dokumentasi Pribadi

Sambil mengisi perut, kami berdiskusi apakah tetap akan berkunjung ke tempat wisata tersebut, atau mencari alternatif wisata lain. Sempat terpikir untuk berkunjung ke taman bermain di dalam mall saja, tetapi masa iya hampir setiap minggu hanya mengajak anak bermain di playground dalam ruangan.

Meski sedikit ragu, kami akhirnya tetap memutuskan untuk pergi ke Taman Kelinci. Toh, biaya masuknya cukup terjangkau, berdasarkan informasi beberapa teman yang sudah lebih dahulu berkunjung ke sana, tiket masuk ke area wisata tersebut hanya Rp10.000/orang, anak dibawah lima tahun bahkan hanya dikenakan biaya Rp5.000/orang. Sementara untuk memarkirkan kendaraan roda empat hanya dikenakan biaya Rp5.000/kendaraan.

Bagian depan Taman Kelinci. | Dokumentasi Pribadi

Sehingga, bila kami merasa tidak nyaman menghabiskan waktu di objek wisata tersebut kami tinggal pulang. Toh, harga tiket masuk yang dikenakan untuk saya dan keluarga jauh lebih terjangkau dibanding harga tiket masuk untuk satu anak ke salah satu playground langganan yang kerap kami kunjungi di pusat perbelanjaan.

Ada Kid's Outbond

Kekhawatiran saya dan suami ternyata tidak terbukti. Area Taman Kelinci penuh dengan pohon rindang yang menjulang. Sehingga, meski matahari bersinar cukup terik, cahayanya terhalang oleh daun-daun pohon. Alhasil, suasana di objek wisata yang letaknya persis di seberang Sijori Resort & Spa tersebut tetap nyaman. Suasananya sangat asri, angin juga bertiup sepoi. Membuat kami lupa, berkunjung saat matahari persis di atas kepala.

Kid's Outbound. | Dokumentasi Pribadi

Terlebih saat buah hati langsung antusias berlari menikmati beragam fasilitas yang disediakan oleh pengelola. Saat sampai lokasi, anak saya langsung berlari ke areal Kid's Outbond. Ia langsung mencoba meniti kayu untuk mengetes keseimbangan, kemudian bergelayut di ban yang dicat warna-warni, setelah itu naik ke atas rumah pohon.

Ngeri juga meniti tali tanpa pengaman, meski semua baik-baik saja tidak ada insiden apapun. | Dokumentasi Pribadi

Saya sebenarnya sedikit ragu mengizinkan anak meniti untaian tali untuk mencapai rumah pohon yang cukup tinggi. Bukan apa-apa tidak ada tali pengaman yang direkatkan ke tubuh, tidak ada juga penjaga yang mengawasi, sehingga bila anak terpeleset dan jatuh, risiko tanggung sendiri.

Kalau mau lebih aman, naik deretan kayu ini saja untuk berfoto dengan latar belakang rumah pohon. | Dokumentasi Pribadi

Namun karena anak saya terlanjur meniti satu persatu tali tersebut, saya biarkan saja. Bila teriak-teriak khawatir, saya malah takut anak betulan jatuh. Ternyata anak saya berhasil meniti tali tersebut, tidak ada insiden apapun. Anak saya malah mencoba hingga lima kali. Bolak-balik meniti tali tersebut. Begitupula dengan anak-anak yang lain. Meski beberapa ada juga yang lebih memilih naik melalui deretan kayu yang relatif lebih mudah dan aman.

Banyak Spot Selfie

Selain Kid's Outbond pengelola juga cukup banyak menyediakan ayunan yang bisa dimainkan oleh anak. Selain itu juga menyediakan hammock berwarna-warni yang dapat digunakan pengunjung untuk bersantai. Lumayan sangat meregangkan kaki lho tiduran di atas hammock.

Bermain ayunan. | Dokumentasi Pribadi

Bermain ayunan. | Dokumentasi Pribadi

Terlebih buat saya yang juga membawa-bawa calon bayi berusia tujuh bulan. Turun naik bukit di Taman Kelinci tersebut lumayan menguras tenaga. Sehingga, saat tiduran santai di atas hammock, cukup membantu mengurangi rasa pegal. Terlebih kain yang berayun-ayun itu juga dipasang tidak terlalu tinggi.

Salah satu titik untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi

Salah satu titik untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi

Namun diantara semua, hal yang paling menarik adalah spot untuk berswafoto. Ada banyak titik yang dapat dijadikan untuk latar belakang berfoto ria, mulai dari kandang-kandang kelinci yang dibentuk sedemikian rupa --bahkan ada yang menyerupai Rumah Gadang, hingga rumah Hobbit, dan bangunan-bangunan kekinian yang sengaja dibuat oleh pengelola.

Rumah Hobbit salah satu spot favorit untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi

Salah satu tempat foto favorit. | Dokumentasi Pribadi

Namun karena kondisi yang berbukit-bukit, tidak semua titik saya abadikan dalam bentuk foto. Lumayan juga turun-naiknya, apalagi dalam kondisi hamil dan membawa anak berusia enam tahun. Namun bila kondisi normal, sebenarnya cukup seru juga berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Salah satu titik untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi

Salah satu tempat foto favorit. Dokumentasi Pribadi

Meski demi kenyamanan, usahakan mengenakan alas kaki yang nyaman dan datar. Selain itu usahakan berkunjung saat hari tidak hujan. Hal tersebut dikarenakan areal wisata masih sangat alami, masih tanah merah dan berumpak-umpak, sehingga bila hujan, terlebih mengenakan alas kaki yang berhak tinggi akan sedikit kesulitan untuk menjelajah.

Penuh Kelinci

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline