Lihat ke Halaman Asli

Cucum Suminar

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Pasar Rakyat Kuat, Ekonomi Melesat

Diperbarui: 27 Januari 2017   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Pasar Bengkong Harapan, Batam, Kepulauan Riau. | Dokumentasi Pribadi

Seberapa sering Anda berkunjung ke pasar tradisional?

Sejak menyandang status seorang istri pada akhir 2010 lalu, saya lumayan sering menjelajah pasar tradisional. Dua kali dalam satu minggu saya setidaknya berkunjung ke pusat keramaian tersebut. Tujuannya tentu saja untuk berbelanja beragam kebutuhan rumah tangga – terutama sayuran, lauk-pauk, dan bumbu dapur.

Untuk produk tertentu, saya memang lebih nyaman berbelanja di pasar tradisional dibanding supermarket. Selain harga yang lebih terjangkau, juga karena jenis ikan dan daging yang ditawarkan pasar tradisional lebih beragam. Pedagang di pasar tradisional dekat rumah tidak hanya menawarkan ikan tongkol atau ikan gurame, pada waktu tertentu mereka juga menjual ikan pari hingga ikan hiu segar – yang sudah dipotong dan tinggal diberi bumbu.

Lokasi Batam yang dikelilingi laut, membuat jenis ikan yang dijual di pasar lebih beragam. | Dokumentasi Pribadi

Lokasi Batam, Kepulauan Riau (Kepri), yang dikelilingi laut membuat jenis ikan yang dijual di pasar cukup beragam. Bila dulu saat di Bogor, Jawa Barat, saya hanya bisa membeli ikan teri yang sudah dikeringkan, sejak tinggal di Batam dapat memborong ikan teri kecil-kecil yang masih segar belum diberi garam.

Pilihan ikan yang lebih lengkap, sepertinya membuat sebagian besar ibu rumah tangga di Batam tetap memilih untuk berbelanja sebagian (besar) kebutuhan rumah tangga di pasar tradisional. Meski sesekali tak jarang juga mereka berkunjung ke supermarket yang menawarkan sayuran segar dengan harga terjangkau. Itu makanya mungkin, dua pasar tradisional dekat rumah selalu ramai dikunjungi pengunjung yang umumnya ibu rumah tangga. Apalagi Sabtu-Minggu, pasar biasanya sesak oleh pengunjung. Lewat pukul 10:00 WIB saja, ayam atau daging sapi sudah habis diborong.

Akan tetapi, walaupun masih menjadi andalan sebagian masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok, tak bisa dipungkiri keberadaan pasar tradisional semakin tergerus zaman. Supermarket yang menawarkan bahan pangan yang kian lengkap, disertai tempat berbelanja yang super nyaman – berpendingin udara serta berkeramik cantik, perlahan kian banyak menarik pembeli.

Penjual ikan d Pasar Bengkong Harapan. | Dokumentasi Pribadi.

Berdasarkan keterangan Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi, yang dirilis femina.co.id pertengahan Oktober 2016 lalu, pertumbuhan pasar tradisional sangat memperihatinkan. Bukannya bertambah, sejak 2007 pertumbuhan pasar tradisional malah minus 81 persen. Sebaliknya, pasar modern tumbuh hingga 36 persen.

Data yang hampir sama dirilis nationalgeographic.co.id. Berdasarkan situs tersebut, sejak 2007 hingga 2014 saja ada 4.000 pasar yang tak lagi beroperasi. Pasar-pasar tersebut terpaksa ditutup karena ditinggalkan pembeli. Saat pengunjung terus berkurang, satu persatu pedagang gulung tikar dan meninggalkan lapaknya.

Padahal ada beragam manfaat yang diberikan oleh pasar tradisional. Bila dikelola dengan baik, pasar tradisional tidak hanya berperan sebagai pusat perekonomian, namun juga bisa dijadikan sebagai potensi wisata – seperti Pasar Terapung Sungai Barito, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Apalagi setiap wilayah di Indonesia memiliki kekhasan masing-masing. Ada wilayah yang bergunung-gunung yang kaya dengan beragam jenis tanaman rempah, ada juga wilayah pesisir yang banyak menghasilkan beragam jenis ikan segar yang belum tentu dapat diperoleh di wilayah lain.

Interaksi penjual dan pembeli di Pasar Bengkong Harapan. | Dokumentasi pribadi

Pasar Tradisional Bantu Berdayakan Masyarakat Kecil-Menengah
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline