Ada seorang teman yang namanya tak pernah aku kenal.
Untuknya, setelah sekian lama, akhirnya aku berlutut.
Untuknya, setelah ribuan pagi, akhirnya aku menggenggam tanganku.
Untuknya, dengan canggung kusapa Tuhan,
berharap malaikat ikut mengan restu.
Untuknya, kukirim doa yang tak pernah terlafalkan.
Untuknya, kuharap reinkarnasi benar-benar tiada.
Untuknya, kuharap hukum agama tak terlaksana.
Dan semoga, hanya surga yang menunggunya.
Hendaknya bebanmu telah terurai,
dari ratapanmu yang terbengkalai.
Adieu,
seorang teman yang namanya tak pernah aku kenal