Lihat ke Halaman Asli

Cornelia MariaRadita

Masih Mahasiswa

Harriet (2019): Wanita Tangguh yang Tebas Rasisme dengan Pedang Keberanian

Diperbarui: 11 November 2020   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source: HastingMuseum.org

Setiap terbangun dari tidur, saya selalu memikirkan suatu hal yang membuat saya ingin terus mengucap syukur kepada Tuhan YME. Saya bersyukur karena bisa terlahir sebagai manusia yang sudah merdeka.

Saya teringat akan perjuangan besar para pahlawan yang mengupayakan kemerdekaan secara lahir dan batin. Kemerdekaan yang saya maksud bukan semata-mata kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain, namun juga kemerdekaan Hak Asasi Manusia yang menjadi dasar kehidupan setiap manusia.

Berbicara mengenai hal ini, saya langsung teringat pada salah satu film yang menceritakan perjuangan HAM, film itu berjudul Harriet (2019). Film ini diangkat dari kisah nyata seorang perempuan berkulit hitam yang sangat tangguh bernama Harriet Tubman, ia hidup di abad 19-an di mana penjajahan terhadap hak hidup masih dirasakan.

Harriet Tubman yang asli. source: bostonglobe.com

Film garapan Kasi Lemmons berhasil membawa penontonnya turut merasakan kisah hidup Harriet yang begitu berat sebagai budak, namun mempunyai semangat yang berkobar untuk memperoleh kebebasan.

Sebelum memperoleh kebebasan, Harriet mempunyai nama lahir Arminta Ross atau kerap disapa Minty. Pergantian nama itu dilakukan untuk menandakan seorang budak kulit hitam telah dibebaskan.

Minty adalah seorang pribadi yang cerdas dan mempunyai iman kuat. Ia juga diberi anugerah untuk dapat melihat masa depan dari mimpi-mimpinya. Sebab itulah ia mengetahui bagaimana nasibnya dan orang-orang di sekitarnya pada hari mendatang.

Kerasnya kehidupan ras kulit hitam di abad 19

Dikisahkan Minty telah menikah dengan sesama kulit hitam bernama Johnny Tubman. Walau telah menikah, nyatanya mereka tidak mempunyai nasib yang sama. Johnny seorang kulit hitam yang bebas (tidak bekerja sebagai budak), sedangkan Minty adalah seorang budak keluarga Broddes dari ras kulit putih.

Ben Ross (Ayah Minty) juga seorang kulit hitam yang bebas, namun karena ia menikah dengan budak, dan pada saat itu terdapat perjanjian di mana anak-anak budak kulit hitam juga harus menjadi budak, maka dari itu anak-anak Ross akhirnya harus ikut menjadi budak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline