Lihat ke Halaman Asli

Anna Saraswati

@wellnesslifeindonesia

Apa Makna Filosofis Taman Sari Yogya?

Diperbarui: 18 Juni 2023   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo Annaversary Journal

Jelang akhir pekan saya menikmati udara sore yang cerah bersama Dr. Maslihati Nur Hidayati, dosen jurusan S1 Prodi Hukum Universitas Al-Azhar indonesia. Obrolan seputar cerita perjalanan Jakarta-Yogya mengalir diselingi gelak tawa dan celetukan-celetukan lucu.

Tiba di Yogya bersama keluarga dan teman dengan selamat, kemudian semua beristirahat di guest house. Selanjutnya destinasi wisata yang dirasa menarik adalah mengunjungi Taman Sari Yogya. Bangunan bersejarah ini memiliki kaitan yang sangat erat dengan keberadaan Pangeran Mangkubumi yang di kenal dengan gelar Sultan Hamengku Buwono I.

Dokpri

Taman Sari sangat luas dan besar, memperlihatkan  kejayaan kehidupan kaum ningrat di balik dinding dan benteng. Ketika memasuki pintu gerbang Taman sari, terlihat gambar yang menceritakan keadaan Taman sari pada masa lalu, dimana di sekelilingnya terdapat kebun buah-buahan yang dapat di petik oleh Sultan setiap hari. Buah-buahan ini diantaranya semangka, nanas dan mangga, dl.

Pada masa itu Taman sari begitu sejuk dan segar karena masih banyak pepohonan yang tumbuh di lokasi. Keindahan dan kesegaran alam di Taman sari tidak ada lagi sekarang karena ditempat tersebut sudah banyak didirikan pemukiman. Penduduk yang menempati sekitar Taman sari Yogyakarta konon merupakan kerabat abdi dalem keraton yang sudah turun temurun.

Dokpri

Makna Filosofis

Taman Sari ini memiliki filosofi tersendiri. Jika diartikan secara phisik, Pesanggrahan Taman Sari berupa benteng ini dibangun untuk pertahanan. Namun dalam perspektif filosofis, ada dua nilai yang ingin digambarkan dari bangunan. Nilai yang pertama melukiskan kesenangan duniawi yang berupa kolam dan taman indah. 

Sementara pada bangunan utama dibangun Mihrab dan sumur gemuling. Yang bila diterjemahkan, sumur gemuling ini adalah ujian bagi seseorang di kehidupan dunia. Karena lokasinya yang dekat dengan Mihrab yang menggambarkan aturan Ilahi.

Bagian Sakral di Taman sari ini adalah berupa yang sedikit terpisah yang dulunya digunakan oleh Sultan dan keluarganya untuk bersemedhi atau bertapa

Terdapat Kolam Pemandian yang digunakan oleh Sultan dan keluarganya untuk membersihkan diri. Kolam ini terdiri dari 2 kolam terpisahkan  oleh bangunan bertingkat. Air pancuran berbentuk binatang berhias oleh pot-pot besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline