Lihat ke Halaman Asli

Mitigasi Risiko Pandemi Covid-19, BI Tempuh Empat Bauran Kebijakan

Diperbarui: 23 November 2020   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap hampir semua aspek dalam kehidupan masyarakat global termasuk di Indonesia. Dampak tersebut dirasakan secara langsung ataupun tidak langsung oleh masyarakat mulai dari aspek kesehatan, pendidikan, sosial,  politik, maupun ekonomi. Namun, dalam lingkup nasional, hal ini tentu menjadi hal yang perlu mendapat penanganan yang tepat. 

Pemerintah telah mengupayakan segala cara untuk dapat menghadapi kondisi pandemi yang tidak terduga seperti saat ini. Misalnya dalam aspek kesehatan, pemerintah Indonesia menunjuk 100 Rumah Sakit Rujukan yang sebelumnya dipakai pada kasus flu burung (Kemkes, 2020) dan menyiapkan 21 kapsul evakuasi, social distancing, maupun era new normal untuk menghadapi Pandemi Covid-19 ini.

Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian nasional pada quartal III tahun ini, Menteri Keuangan  Sri Mulyani menuturkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan berada di kisaran -1,1 persen hingga 0,2 persen yang pada awalnya pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2020 akan berada pada kisaran -0,4 persen hingga 2,3 persen (Edi dan Jaffry, Ekonomi.Bisnis.com). 

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan perekonomian nasional melalui kebijakan-kebijakan ekonomi baik kebijkan fiskal maupun Bank Indonesia melalui kebijakan moneter.

Dalam sisi moneter, Bank Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mengatasi perekonomian nasional. Saat ini, Bank Indonesia telah menempuh bauran kebijakan untuk memitigasi risiko dampak pandemi COVID-19. Bauran kebijakan Bank Sentral bersinergi dengan kebijakan fiskal dan kebijakan otoritas terkait lainnya berupaya memitigasi risiko dampak pandemi COVID-19 dan mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional. 

Terdapat empat bauran kebijakan Bank Indonesia tersebut diantaranya yaitu; Pertama, melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah; Kedua, memperkuat strategi operasi moneter; Ketiga, menurunkan batasan minimum uang muka dari kisaran 5%-10% menjadi 0% (khusus kendaraan bermotor berwawasan lingkungan) berlaku pada 1 Oktober 2020 (Kompastv, 2020) ; Keempat, memperkuat sinergi perbankan, fintech, pemerintah dan otoritas terkait percepatan digitalisasi.

Bauran kebijakan tesebut dilakukan oleh Bank Sentral dengan mempertimbangkan hasil assessment perkembangan ekonomi global dan ekonomi domestik. 

Pertama, perekonomian global mulai menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan; Kedua, perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik mulai terindikasi pada Juli 2020; Ketiga, neraca pembayaran Indonesia teap baik sehingga mendukung sektor eksternal perekonomian Indonesia, yaitu  surplus sebesar USD 9,2 Miliar Amerika; Keempat, nilai kurs rupiah tetap terkendali dengan adanya mekanisme pasar yang berjalan dengan baik; Kelima, kondisi liquiditas lebih dari cukup; Keenam, transmisi suku bunga berlanjut dengan ditopang oleh strategi moneter Bank Indonesia, Quantitative Easing Bank Indonesia hingga Agustus 2020 sebesar Rp. 651,54 Triliun; Ketujuh, sinergi ekspansi moneter dengan percepatan stimulus fiskal pemerintah dengan mendorong pemulihan perekonomian nasional; Kedelapan; stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, namun resiko Covid-19 terhadap stabiltas keuangan tetap dalam pengawasan; Terakhir, kelancaran sistem pembayaran tunai dan non-tunai tetap terjaga. Sembilan hal tersebut yang menjadi pertimbangan Bank Sentral dalam melakukan bauran kebijakan.

Bank Indonesia tetap melakukan pengamatan terhadap dinamika perekonomian nasional Indonesia, pasar keuangan global, dan penyebaran Covid-19 beserta dampak yang ditimbulkan dalam segi perekonomian nasional. 

Selain itu Bank Indonesia juga memperkuat koordiansi kebijakan dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian secara makro dan sistem keuangan, serta berupaya untuk terus mempercapat pemulihan ekonomi nasional melalui berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral.

Kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral tepat dalam mendorong pemulihan perekonomian nasional melalui bauran kebijakan, karena dalam memutuskan penerapan bauran kebijakan tersebut, Bank Sentral telah melakukan beberapa pertimbangan yang mendetail. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline