Semesta, segeralah pulih.
Aku rindu celotehmu di pagi hari
tentang ego-ego di jalanan kota
dan hiruk-pikuk manusia mengejar waktu.
Aku rindu mendengar keluhmu
tentang siang terik yang melelahkan
dan setumpuk desakan tanggung jawab.
Aku rindu melihat rekahan senyum pada sudut bibirmu
yang mengundang senja bagi bumi
serta raut lega manusia-manusia
meski jalanan lagi-lagi penuh sesak.
Semesta, segeralah pulih.
Aku rindu yang semula,
aku rindu semua-semua tentangmu.