Ketika malaysia makin menjadi bebalnya, penangkapan petugas DKP di wilayah perairan Indonesia menggunakan tembakan senjata pula, nota protes Indonesia yang diabaikan, membuat sebagian masyarakat geram, berteriak marah, mengecam, sedangkan pemerintah yg sok imut, dan sedang sibuk mencari cara untuk mengembalikan citra yang semakin tercabik dan amburadul, kembali melakukan langkah-langkah 'dewasa' yang sayangnya ternyata semakin memperburuk citra yang mungkin sudah tak ada nilainya lagi.
Demo dengan melempari kedutaan malaysia menggunakan kotoran manusia seolah adalah jawaban atas sikap lembek pemerintah yang disamakan dengan kotoran manusia, pembentukan PETA juga mungkin sebagai jawaban atas sikap pemerintah yang selalu salah dan kalah langkah diatas papan catur perpolitikan dengan malaysia, jika TNI masih ragu dengan alutsistanya maka PETA siap menjadi pion utama, begitu mungkin istilahnya.
''Soekarno bangkit dari kuburnya'' istilah ini saya rasa tidak berlebihan, saya tidak pernah merasakan kepemimpinan pak Karno, tapi dari setiap pidato-pidatonya yang saya dengarkan benar-benar menggambrkan seorang pimpinan yg tegas, bahwa kedaulatan negara diatas segala-segalanya itu sebuah harga mati, Soekarno bangkit dari kuburnya mungkin itu juga jadi harapan seandainya saja mungkin, karena ketika setiap kali Malaysia berulah akhir-akhir ini, siapa sih yang tidak ingat dengan Bung Karno?
Sayang pemimpin kita yang juga sekaligus penguasa saat ini terlalu bingung dan sibuk dengan pencitraannya yg semakin terpuruk, jika Pak Karno benar-benar bangkit dari kuburnya mungkin akan menegur keras atau menjewer telinga pak beye yang selalu memberikan kesempatan kepada malaysia untuk menginjak-injak kedaulatan Indonesia.
Tapi.... jika Pak Karno benar-benar bangkit dari kuburnya apa kira-kira yang beliau ucapkan buat pak beye ?
sebelumnya :